Sesampai di meulaboh, kami langsung menuju kerumah saudara yang ada di sana unutuk istirahat,makan dan sholat sampai menunggu esok. Jadi Kami bisa segar kembali untuk melanjutkan perjalanan yang mungkin bisa sangat melelahkan. Masalahnya, di antara kami semua nyaris tidak ada yang tahu jalan menuju Banda aceh secara pasti. Semua hanya mengandalkan nekat saja. Makanya kami semua harus benar-benar fit.
Ada pengalaman menarik selama aku tinggal di tempat saudaraku. Aku cerita dulu ya.
Rumah saudara ku atau adik ibuku ini berada di daerah Lapang. Salah satu daerah yang tidak terhimbas stunami dan menjadi tempat mengungsinya para korban stunami. Terlihat dari letaknya yang berjauhan dengan laut.Jadi, rumah besarnya di sulap menjadi losmen kecil, tempat para NGO menginap(para sukarelawan stunami). Bentuknya unik banget, yang membuat capek adalah ada tangga di setiap sudut rumah. Maklum, aku yang berbadan besar suka kecapekan. Dirumahnya, kani semua merasa benar-benar berasa di hotel.
Awalnya berasa di hotel, kami semua masuk kamar dan ingin istirahat.
Tiba-tiba saja, ada di antara kami hendak kekamar mandi. Hal yang tidak bisa di duga, pintunya tidak bisa di buka. Segala usaha telah kami coba. Padahal ada dua pintu di kamar itu. Kedua pintu itu juga tidak bisa di buka. Ya ALLAH!!!!
Usaha terakhir, Kami telpon yang punya rumah. Usaha ini hampir gagal, karena yang punya rumah tidak mendengar suara telpon yang berbunyi. Hampir saja putus asa, akhirnya kami coba hubungi sekali lagi. Alhmdulillah dia mendengarnya dan membukakan kami pintu. Selamat lah salah satu diantara kami. tidak kebayangkan kalau di buang buang air didalam kamar.
Benar-benar hotel gadungan.
nb:Buat One dan keluarga.Makasih buat semuanya!!!!!!!
Bersambuuuung.......................
No comments:
Post a Comment