LIhatlah pada fot-foto dibawah ini. Lautan yang kamu lihat itu dulunya adalah daratan dan sekarang sudah menjadi lautan. Kamu bisa lihat kan masih tersisa bekas-bekas pohon kelapa di tengah lautan. Begitu hebatnya stunami waktu itu.
menjadi jujur itu sulit tapi berbohong lebih sulit lagi karena sekali berbohong kita akan berbohong untuk kedua kali dan seterusnya untuk menutupi kebohongan yang pertama....
Thursday, July 30, 2009
sisa-sisa stunami
Bisakah kamu lihat dan bayangkan betapa hebatnya stunami waktu itu?
LIhatlah pada fot-foto dibawah ini. Lautan yang kamu lihat itu dulunya adalah daratan dan sekarang sudah menjadi lautan. Kamu bisa lihat kan masih tersisa bekas-bekas pohon kelapa di tengah lautan. Begitu hebatnya stunami waktu itu.
LIhatlah pada fot-foto dibawah ini. Lautan yang kamu lihat itu dulunya adalah daratan dan sekarang sudah menjadi lautan. Kamu bisa lihat kan masih tersisa bekas-bekas pohon kelapa di tengah lautan. Begitu hebatnya stunami waktu itu.
Wednesday, July 29, 2009
Tuesday, July 28, 2009
Puisi buat hari ini
Kebahagiaan dia pikir ada mengelilingi
Mempunyai segalanya tak orang lain miliki
Kenyamanan dalam segi materi
Segala hendak Selalu di beri
Saat tersadar di antara harta
Dia menyadari dia tak punya tawa
Dia sadari dia tak punya ceria
dan tanpa dia sadari dia juga tak punya cinta
Kebahagiaan seperti apa ini
Kenapa dia mengelilingiku?tanya nya
Apa yang tak ku miliki? tanya nya
Apa hendak cuma pinta..nyaman kah ini?
Tanya nya lagi dan berkeluh kesah
Harta ini mampu kah temani sedih nya?
tertawakah dia dengan melihatnya
tak ada kah tersisa ceria tuk guratkan senyum indah
Kemana cinta saat-saat duka melanda
Harta tanpa nya pun dia bisa tertawa
Tanpa memiliki nyapun dia bisa ceria
Tanpa itu semua pun dia bisa punya cinta
Bahkan lebih nyaman dan bahagia
Dia, Harta nya tak membantu nya
Bahagianya semu bagai benda mati miliknya
Nyamannya hanya terlihat sepi bukan juga miliknya
Coba dia pinta bahagia, mampu kah harta memberinya
Mempunyai segalanya tak orang lain miliki
Kenyamanan dalam segi materi
Segala hendak Selalu di beri
Saat tersadar di antara harta
Dia menyadari dia tak punya tawa
Dia sadari dia tak punya ceria
dan tanpa dia sadari dia juga tak punya cinta
Kebahagiaan seperti apa ini
Kenapa dia mengelilingiku?tanya nya
Apa yang tak ku miliki? tanya nya
Apa hendak cuma pinta..nyaman kah ini?
Tanya nya lagi dan berkeluh kesah
Harta ini mampu kah temani sedih nya?
tertawakah dia dengan melihatnya
tak ada kah tersisa ceria tuk guratkan senyum indah
Kemana cinta saat-saat duka melanda
Harta tanpa nya pun dia bisa tertawa
Tanpa memiliki nyapun dia bisa ceria
Tanpa itu semua pun dia bisa punya cinta
Bahkan lebih nyaman dan bahagia
Dia, Harta nya tak membantu nya
Bahagianya semu bagai benda mati miliknya
Nyamannya hanya terlihat sepi bukan juga miliknya
Coba dia pinta bahagia, mampu kah harta memberinya
Monday, July 27, 2009
perjalananku bag.5
MASJID BAITURRAHMAN
Dahulu, sebelum stunami hal wajib yang aku lakukan di masjid selain sholat adalah naik ke menara yang berada tepat didepan masjid raya. Dan melihat keseluruh kota Banda Aceh. Tapi setelah stunami lift nya rusak, jadi tidak ada yang di izinkan naik lagi keatas menara.
Sebenarnya bukan aku aja yang suka kesini, tapi hampir semua orang yang berkunjung ke Banda pasti menyempatkan diri unutk berkunjung ke masjid ini. Tempatnya nyaman banget, dan berada tepat di tengah-tengah kota Banda Aceh. Sekarang sudah lebih baik keadaan dimasjid. Tidak terbayangkan oleh kita bahwa dulu ini salah satu bangunan yang kokoh diterjang stunami dan sekarang masih berdiri.Membanggakan buat kita masih memilikinya.
Setelah dari masjid tempat kedua yang aku datangi adalah Pasar aceh. Ini pusat perbelanjaan murah yang paling di gemari dibanda aceh. Selain harganya murah, kualitas barangnya juga bagus. Letaknya bersebelahan langsung dengan Masjid raya. Makanya, mesjid raya menjadi tempat semua orang berkumpul bukan hanya pengunjung tapi pedagang yang sekedar mau sholat dan istirahat dan juga para pembeli yang letih berjalan seharian menjadikan masjid tempat berkumpul. Lega sekali ketika merendam kan kaki di air yang mengalir di sekeliling mesjid.Benar-benar tampat yang menyenangkan. Selain dapat pahala berkunjung ke rumah ALLAH temat ini juga menenangkan hati. Suatu saat aku pasti kembali kesini.
Friday, July 24, 2009
putih
PUTIH
Dengan berbagai alasan. Ada yang bilang kalau putih itu bersih, suci, tanpa noda. Ada juga yang bilang juka putih itu lambang kebenaran.
Dan banyak lagi alasan-alasan lain yang membuat status putih begitu tinggi di antara begitu banyak warna didunia ini. Putih juga sering di gunakan orang dalam beberapa hal.
Lihat saja rumah atau gedung-gedung. Hampir semuanya menggunakan warna putih. Istana negara sampai white house yang ada di Ameria menggunakan warna putih. Begitu juga dengan bendera, pakaian sekolah. Begitu hebatkah warna putih itu? Mungkin karena warnanya yang netral tanpa campuran. Sehingga kesuciannya sangat terjaga. Jika sedikit saja ternoda si putih langsung saja ternoda dan membekas. Apalagi jika noda itu sejenis tinta, getah tanaman. Bakalan sulit sekali menghilangkannya.
Nah, inilah kekurangan dari wana putih. Jika ternoda, dia bakalan terlihat jelas dan sulit di hilangkan. Bahkan, setelah bernoda banyak yang tidak ingin lagi menggunakannya. Itulah yang membedakannya dengan warna yang lain sperti contohnya warna hitam. warna yang selalu di indetikkan dengan kejahatan dan kegelapan. Hitam bisa menutupi noda, tanpa terlihat jelas. Mungkin karena itu juga kenapa baju yang di gunakan para hakim dan para petinggi pengadilan warnanya hitam. Karena begitu banyak noda yang melekat didalam pengadilan. mulai dari penipuan sampai ketidak adilan dalam memutuskan satu perkara. Apa seperti itu? Kita tidak tahu kebenarannya.
Kembali keputih, bukan hanya hitam yang menjadi figur dalam dunia kegelapan. Putih juga bisa memilki peran yang sama. Pernahkah melihat tayangan mistery di televisi anda? Bukannya semua mahkluk itu di gambarkan sebagai mahkluk yang berbaju putih ex. Kuntilanak, pocong dan sebagainya dan hampir semuanya memakai warna putih.
Jadi kesimpulannya, putih memang bersih dan suci tapi bukan lambang mutlak satu kebenaran. Warna apapun itu baik hitam maupun putih dan warna-warna lainnya tetaplah warna yang menggambarkan manusia yang berbeda-beda dan dengan banyak ragam yang berbeda-beda pula yang penuh warna.
Wednesday, July 22, 2009
perjalananku bag.4
Naik rakit
Jaman gini? Naik rakit?
Beginilah kondisi Aceh setalah 4 tahun sunami. Masih sangat memprihatinkan. Untuk perjalanan ke Banda aceh saja kami harus naik rakit sampai dua. Belum lagi, setiap naik rakit dikenakan biaya.
Rasanya sangat mendebarkan. Kebayang kalau kalau rakitnya tenggelam. Apalagi dalam satu rakit bukan hanya satu mobil tapi lima mobil dan beberapa motor. aduh kebanyangkan betapa menakutkannya berada di atas rakit dan menyebrangi sungai yang begitu lebar.Semua penumpang yang berada didalam mobil merasa berdebar. Takutnya, rakitnya kebalik. Kami semua tidak bisa berenang. Apalagi keliatannya sungainya dalam. Terasa lama sekali kami sampai di seberang sungai. Padahal dekata. Apa ini karena ketakutan kami sehingga waktu terasa lambat ketika berada di atas rakit itu. Ya ALLAh tolong selamatkan kami. Aku tidak bisa berenang. Berdoa terus nih dalam hati.
Akhirnya, rasa berdebar itupun berakhir. Kami sampai di seberang sungai dengan selamat begitupun dengan mobil yang lain.Alhmdulillah!!!!!
Ini PR bagi pemerintah. Sudah begitu lama stunami berlalu, tapi keadaan masih saja belum sepenuhnya baik. Seharusnya, prasarana transfortasi seperti jalan dan jembatan harus di utamakan juga. Karena, bisa memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan. Apalagi, yang melakukan perjalanan untuk bekerja dan berdagang. Dengan adanya prasarana yang baik semua menjadi lebih lancar dan memudahkan siapa saja.
Habislah sudah pertualangan ku dari Tapaktuan ke Banda aceh. Aku sampai ke banda aceh saat malam telah menjelang. Akhirnya, semua jadi kenangan yang menyenangkan. Sakarang yang tinggal cuma capeknya saja. Mau istirahat dulu ya....
bersambung.............................
Jaman gini? Naik rakit?
Beginilah kondisi Aceh setalah 4 tahun sunami. Masih sangat memprihatinkan. Untuk perjalanan ke Banda aceh saja kami harus naik rakit sampai dua. Belum lagi, setiap naik rakit dikenakan biaya.
Rasanya sangat mendebarkan. Kebayang kalau kalau rakitnya tenggelam. Apalagi dalam satu rakit bukan hanya satu mobil tapi lima mobil dan beberapa motor. aduh kebanyangkan betapa menakutkannya berada di atas rakit dan menyebrangi sungai yang begitu lebar.Semua penumpang yang berada didalam mobil merasa berdebar. Takutnya, rakitnya kebalik. Kami semua tidak bisa berenang. Apalagi keliatannya sungainya dalam. Terasa lama sekali kami sampai di seberang sungai. Padahal dekata. Apa ini karena ketakutan kami sehingga waktu terasa lambat ketika berada di atas rakit itu. Ya ALLAh tolong selamatkan kami. Aku tidak bisa berenang. Berdoa terus nih dalam hati.
Akhirnya, rasa berdebar itupun berakhir. Kami sampai di seberang sungai dengan selamat begitupun dengan mobil yang lain.Alhmdulillah!!!!!
Ini PR bagi pemerintah. Sudah begitu lama stunami berlalu, tapi keadaan masih saja belum sepenuhnya baik. Seharusnya, prasarana transfortasi seperti jalan dan jembatan harus di utamakan juga. Karena, bisa memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan. Apalagi, yang melakukan perjalanan untuk bekerja dan berdagang. Dengan adanya prasarana yang baik semua menjadi lebih lancar dan memudahkan siapa saja.
Habislah sudah pertualangan ku dari Tapaktuan ke Banda aceh. Aku sampai ke banda aceh saat malam telah menjelang. Akhirnya, semua jadi kenangan yang menyenangkan. Sakarang yang tinggal cuma capeknya saja. Mau istirahat dulu ya....
bersambung.............................
Sunday, July 19, 2009
perjalananku bag.3
Dari Meulaboh kami melanjutkan perjalanan menuju Banda aceh.Awal perjalanan masih terasa menyenangkan.Karena sisa-sisa Stunami di aceh barat sudah tidak terlalu nampak. Sudah bersih. Disertai pembangunan yang Sudah lebih baik dari pada sebelumnya.
Karena salah jalan, maklum kami tidak terlalu hapal jalan, jadi perjalanan terasa makin jauh saja. Angin yang bertiup membuat para penumpang terlelap. Kecuali supir..Kan ngeri kalau supir juga tidur.
Tidak terasa waktu berjalan. Kami sampai didaerah terparah dari dampak Stunami 4 tahun yang lalu. Calang dan seterusnnya. Ya Allah. Setelah empat tahun berlalupun Keadaan masih saja terlihat mengerikan. Nyaris tidak ada perumahan lagi. Tidak ada apapun lagi. Setelah empat tahun ini saja keadaannya bgitu mengerikan bagaimana dengan hari kejadian. Ya allah mungkin kita yang tidak melihat langsung tidak bisa membayangkan bagaimana hebatnya gelombang itu meluluhlantakan kota ini.
Melihat kota ini pada saat ini saja. Kita sebagai manusia kecil sekali. Dibandingkan dengan kekuasaan Allah S.W.T yang dengan mudah memerintahkan Alam yang dia ciptakan untuk memberi kita sedikit peringatan. Masih beranikah kita berbuat dosa? Atau masih beranikah kita melanggar apa yang di perintahkan? Karena, dengan sedikit saja kekuasaannya kita bisa hancur binasa.
Karena salah jalan, maklum kami tidak terlalu hapal jalan, jadi perjalanan terasa makin jauh saja. Angin yang bertiup membuat para penumpang terlelap. Kecuali supir..Kan ngeri kalau supir juga tidur.
Tidak terasa waktu berjalan. Kami sampai didaerah terparah dari dampak Stunami 4 tahun yang lalu. Calang dan seterusnnya. Ya Allah. Setelah empat tahun berlalupun Keadaan masih saja terlihat mengerikan. Nyaris tidak ada perumahan lagi. Tidak ada apapun lagi. Setelah empat tahun ini saja keadaannya bgitu mengerikan bagaimana dengan hari kejadian. Ya allah mungkin kita yang tidak melihat langsung tidak bisa membayangkan bagaimana hebatnya gelombang itu meluluhlantakan kota ini.
Melihat kota ini pada saat ini saja. Kita sebagai manusia kecil sekali. Dibandingkan dengan kekuasaan Allah S.W.T yang dengan mudah memerintahkan Alam yang dia ciptakan untuk memberi kita sedikit peringatan. Masih beranikah kita berbuat dosa? Atau masih beranikah kita melanggar apa yang di perintahkan? Karena, dengan sedikit saja kekuasaannya kita bisa hancur binasa.
Puisi buat hari ini
SENDIRIAN
Malam ini ada rasa berbeda
Rasanya angin berhenti bertiup
rasanya waktupun berhenti berjalan
Walaupun dunia tak terlihat berhenti bergerak
Jadi kenapa ku rasa hening
kurasa sepi
kurasa sendiri
kurasa hampa
Malam ini kurasa berbeda
Dada ku sesak tuk bernafas
Air mata tertahan tak hendak menetes
Waktupun terasa sangat lambat
Kenapa dengan ku malam ini
Kurasa hening
Kurasa sepi
Kurasa kurasa sendiri
Kurasa tak bisa bediri lagi
Sendiri dan sepi
Malam ini ada rasa berbeda
Rasanya angin berhenti bertiup
rasanya waktupun berhenti berjalan
Walaupun dunia tak terlihat berhenti bergerak
Jadi kenapa ku rasa hening
kurasa sepi
kurasa sendiri
kurasa hampa
Malam ini kurasa berbeda
Dada ku sesak tuk bernafas
Air mata tertahan tak hendak menetes
Waktupun terasa sangat lambat
Kenapa dengan ku malam ini
Kurasa hening
Kurasa sepi
Kurasa kurasa sendiri
Kurasa tak bisa bediri lagi
Sendiri dan sepi
Sunday, July 12, 2009
perjalananku bag.2
Sesampai di meulaboh, kami langsung menuju kerumah saudara yang ada di sana unutuk istirahat,makan dan sholat sampai menunggu esok. Jadi Kami bisa segar kembali untuk melanjutkan perjalanan yang mungkin bisa sangat melelahkan. Masalahnya, di antara kami semua nyaris tidak ada yang tahu jalan menuju Banda aceh secara pasti. Semua hanya mengandalkan nekat saja. Makanya kami semua harus benar-benar fit.
Ada pengalaman menarik selama aku tinggal di tempat saudaraku. Aku cerita dulu ya.
Rumah saudara ku atau adik ibuku ini berada di daerah Lapang. Salah satu daerah yang tidak terhimbas stunami dan menjadi tempat mengungsinya para korban stunami. Terlihat dari letaknya yang berjauhan dengan laut.Jadi, rumah besarnya di sulap menjadi losmen kecil, tempat para NGO menginap(para sukarelawan stunami). Bentuknya unik banget, yang membuat capek adalah ada tangga di setiap sudut rumah. Maklum, aku yang berbadan besar suka kecapekan. Dirumahnya, kani semua merasa benar-benar berasa di hotel.
Awalnya berasa di hotel, kami semua masuk kamar dan ingin istirahat.
Tiba-tiba saja, ada di antara kami hendak kekamar mandi. Hal yang tidak bisa di duga, pintunya tidak bisa di buka. Segala usaha telah kami coba. Padahal ada dua pintu di kamar itu. Kedua pintu itu juga tidak bisa di buka. Ya ALLAH!!!!
Usaha terakhir, Kami telpon yang punya rumah. Usaha ini hampir gagal, karena yang punya rumah tidak mendengar suara telpon yang berbunyi. Hampir saja putus asa, akhirnya kami coba hubungi sekali lagi. Alhmdulillah dia mendengarnya dan membukakan kami pintu. Selamat lah salah satu diantara kami. tidak kebayangkan kalau di buang buang air didalam kamar.
Benar-benar hotel gadungan.
nb:Buat One dan keluarga.Makasih buat semuanya!!!!!!!
Bersambuuuung.......................
Ada pengalaman menarik selama aku tinggal di tempat saudaraku. Aku cerita dulu ya.
Rumah saudara ku atau adik ibuku ini berada di daerah Lapang. Salah satu daerah yang tidak terhimbas stunami dan menjadi tempat mengungsinya para korban stunami. Terlihat dari letaknya yang berjauhan dengan laut.Jadi, rumah besarnya di sulap menjadi losmen kecil, tempat para NGO menginap(para sukarelawan stunami). Bentuknya unik banget, yang membuat capek adalah ada tangga di setiap sudut rumah. Maklum, aku yang berbadan besar suka kecapekan. Dirumahnya, kani semua merasa benar-benar berasa di hotel.
Awalnya berasa di hotel, kami semua masuk kamar dan ingin istirahat.
Tiba-tiba saja, ada di antara kami hendak kekamar mandi. Hal yang tidak bisa di duga, pintunya tidak bisa di buka. Segala usaha telah kami coba. Padahal ada dua pintu di kamar itu. Kedua pintu itu juga tidak bisa di buka. Ya ALLAH!!!!
Usaha terakhir, Kami telpon yang punya rumah. Usaha ini hampir gagal, karena yang punya rumah tidak mendengar suara telpon yang berbunyi. Hampir saja putus asa, akhirnya kami coba hubungi sekali lagi. Alhmdulillah dia mendengarnya dan membukakan kami pintu. Selamat lah salah satu diantara kami. tidak kebayangkan kalau di buang buang air didalam kamar.
Benar-benar hotel gadungan.
nb:Buat One dan keluarga.Makasih buat semuanya!!!!!!!
Bersambuuuung.......................
Thursday, July 9, 2009
perjalananku
Ku awali cerita ini dari aku melangkah meninggalkan rumah. pamitan ama semua orang, orang tua, saudara, tetangga dan kucingku.
Kali ini aku yakin,perjalanan ini akan menjadi sangat penuh arti. Karena ini kali pertamanya aku pergi kedaerah barat dari yang hampir semuanya terhimbas dampak stunami. Aku jadi benar-benar tidak sabar. Karena stunami sudah 4 tahun berlalu, aku rasa semua saat ini pasti lebih baik.
Kali ini aku yakin,perjalanan ini akan menjadi sangat penuh arti. Karena ini kali pertamanya aku pergi kedaerah barat dari yang hampir semuanya terhimbas dampak stunami. Aku jadi benar-benar tidak sabar. Karena stunami sudah 4 tahun berlalu, aku rasa semua saat ini pasti lebih baik.
Mobilpun bergerak meninggalkan Tapaktuan. Melewati beberapa gunung, pantai sawah, perkebunan dan kampung dan kami pergi saat hari mulai menjelang magrib. Jadi suasana pantai saat itu sangat indah dan menenangkan.
Apalagi suara azan mengiringi perjalanan kami, kami putuskan tidak berhenti. Kami melanjutkan perjalanan dan berniat menjamak sholat di meulaboh.
Hari mulai gelap, dalam waktu 4 jam lebih kami sampai di aceh barat. Istirahat n sholat.
Besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan.
bersambung.....................................
Subscribe to:
Posts (Atom)