Wednesday, October 6, 2010

CERPEN

Elang berlari tergesa-gesa di antara sebuah lorong panjang, keliatan dari wajah nya dia sedang ingin menemui seseorang atau ingin melakukan sesuatu karena sudah di tunggu. Dan ternyata benar dia menemui Mia seorang gadis yang terduduk manis di bangku taman. ternyata lorong panjang itu menghubungkan jalan dengan sebuah danau buatan yang di sekitar nya di tumbuhi banyak pohon yang rindang.
"maaf, tadi ada urusan dulu dengan desi makanya telat deh kesini", Kata Elang
"oohh, gpp. Nih aku bawain minum", kata si gadis yang melihat si laki-laki terengah-engah. Dihempas kan nya badan nya ke bangku taman dan langsung menegak minuman yang di berikan oleh gadis itu."Tau g mi, desi itu ceweknya agresif banget, terus suka nyuruh nyuruh lagi", Elang terus berceloteh tentang desi. Mia yang mendengarkan kekasihnya ini bercerita tentang wanita lain.
"sudah, jangn bicarakan kejelekan orang terus. Yang penting urusannya selesaikan lang?", yang ditanya hanya mengangguk dan kembali meneguk tetesan terakhir dari minuman yang di bawa mia.

Kebiasaan elang yang kadang harus sangat di mengerti oleh mia adalah sikap baik hati nya pada tiap orang. Walau kadang harus mengorban kan orang-orang yang dekat dengannya. tapi mia coba terus mengerti. Meski kadang elang suka mengabaikan nya.
Mia kadang suka mengakui kalau elang emang berpenampilan menarik, hingga banyak yang melirik dan mia tak cemburu. Cuma kadang sikap baik hati elang suka di manfaatkan oleh wanita-wanita lain untuk mendekatinya. Kadang mia cuma urut dada. Meskipun percaya kadang ada rasa jengkel tapi mia benar-benar tidak ingin membebani perasaan elang dengan tingkahnya yang cemburuan jadi semua di tahannya sendiri.

Sedang kan elang selalu merasa bersalah jika harus meninggalkan mia sendirian. tapi dia benar-benar tidak tega melihat orang lain minta tolong apalagi sampai memohon. Elang tau mia memendam perasaannya tapi Elang juga tidak tau harus berbuat apa.

"mia, hari ini aku g bisa datang. Jadi ke toko bukunya pergi ndiri aja ya. Gpp kan?",
"emang nya ada apa?",
"Aku lagi di mintain tolong ama tetangga buat jagain rumah nya, Kasian mi keluarga mereka baru dapat musibah jadi semua pulang kampung", jawab elang dari telponnya
"ya udah, gpp",
Lagi-lagi mia harus sabar. Karena ini hal yang sudah sangat biasa. Kadang elang suka membuat janji bertemu dan tidak jarang pula dia yang membatalkannya itu semua karena dia sibuk dengan orang lain.

Karena tidak ingin bergi sendiri, mia mengajak dini sahabat nya untuk menemaninya ke toko buku tapi dengan resiko mia harus mentraktir dia makan. Karena teman yang satu ini kalau kita yang mengajak harus kita yang bertanggung jawab untuk semuany termasuk makan. Selama di toko buka mia lebih banyak diam, dini sahabatnyapun melihat ada hal yang aneh di expresi mia.
"kamu kenapa?", tanya dini saat terlihat olehnya wajah muram sahabatnya.
"gpp kok, emang kenapa?",
"dari tadi kulihat muram terus, kenapa? bertengkar ama Elang?",
"tidak apa-apa dini, emang nya aku pernah apa berantem ama elang?",
"ya g, mana tau sih", jawab dini seadanya."o iya mi, udah cerita ama elang soal kamu mau lanjutin sekolah ke luar negri", tanya dini lagi. Sejenak mia terdiam, Dia belum menceritakan masalah pengajuan beasiswaS2nya yang di terima di luar negri pada elang. Sejak lama dia ingin cerita tapi kesibukan elang membuatnya selalu mengurungkan niatnya dan lupa.
"aduuh, gmn ya din aku lupa",
"hah, masalah sepenting ini kamu lupa, gmana sih?"
" jadi gimana, kan tinggal 2 bulan lagi. Aku pernah mencoba bicara dan mengajak nya membantu ku mengurus masalh surat-surat izin kuliah disana tapi dia sering tak ada waktu", keluhan mia mengejutkan dini yang mendengarnya"untuk membantu ngurus surat-surat aja dia g bisa? pacar seperti apa itu?"
"dia sibuk din",
"Sesibuk apa, sampai untuk mendengarkan kau bicara saja dia tidak bisa", kata dini" bukannya manfaat kita punya hubungan itu untuk saling sharing, berbagi bahkan untuk hal-hal kecil, itulah gunanya. Jika untuk mendengarkan mu saja dia tidak sempat apalagi untuk menemanimu", Mia terdiam. Dia tidak menyahuti kata-kata dini yang mulai berapi-api.

Sejak pulang dari toko buku mia terus berpikir tentang yang di bicarakan dini. Tak ada yang salah dari kata-kata tapi dia juga tidak bisa menahan elang hanya untuknya meskipun elang kekasih nya. Padahal mia merasa Elang dulu sangatlah perhatian. Walaupun sekarang masih perhatian cuma kebiasaanya mendahulukan orang lain dari mia membuat perhatian elang jadi berkurang. tapi mia percaya elang masih untuk nya.

Ditempat lain elang sedang menyiapkan sebuah kado untuk mia. kali ini dia tidak ingin melewatkan hari jadian mereka yang tiap tahun dilupakan oleh nya.
"mia pasti suka ", katanya dalam hati
Wajah nya terus berseri-seri sambil bersiul kecil membanyangkan wajah kekasih nya saat mendapatkan kado kecil ini darinya. Dia berjanji tak ada orang lain atau rengekan orang lain saat dia memberikan kado ini.

Karena mia terlalu sering menunggunya, terlalu sering kecewa saat dia membatalkan janji tapi kali ini dy berjanji tidak akan mengecewakan mia lagi tidak untuk saat-saat ini. Tiba-tiba saja handphone nya berdering. Alangkah senangnya saat yang di ingat langsung nelpon,
"ya mia sayang",
"elang, bisa datang malam minggu ini kerumah?",pertanyaan yang harus nya tidak patut di tanyakan karena sebagai pacarnya dia seharus nya datang tanpa di minta tapi kebiasaan membatalkan janji membuat mia bertanya kesanggupan elang untuk datang.
"Aku kali ini pasti datang mia, tidak ada lagi pembatalan janji", Keyakinan elang membuat mia sedikit lega. Karena malam ini dia ingin menceritakan Soal S2 nya yang di percepat keberangkatannya karena ada beberapa prosedur yang harus di selesaikan di sana termasuk tempat tinggal. Walau ada saudara disana tapi jarak dengan kampus sangat jauh hingga mia harus mencari tempat tinggal lain yang lebih dekat.

Malam yang di tunggupun tiba, Dengan senyum manis mia menyambut elang di depan rumah nya. Senang rasanya saat dia tau elang datang. Sesaat elang juga menatap kekasih nya lama. Dia merindukan wanita cantik didepannya yang sudah lam tak di temuinya.
"pikir g datang",
"kan dah di bilang pasti datang", kata elang menyakin kan mia. Mia ingin langsung membicarakan masalah S2 nya tapi dia tahan karena Elang begitu ceria menceritakan kegiatannya slama tak bertemu mia dan mengungkankan bagaimana rasa rindunya menumpuk. Begitu juga elang, dia tidak langsung memberikan kadonya karena dia ingin saat indah bercerita denagn mia ini terpuaskan dulu. Karena elang tau kalau mia tidak akan sanggup bercerita lagi jika di sudah dapat kado nya yang ada mia nya menangis karena terharu.

Itulah yang tak mereka sadari, ada kata bijak mengatakan lakukan yang baik itu dengan segera.
" o iya lang, ada yang ingin ku bicarakan",
" apa sayang?",
Hingga telpon elang berbunyi. Ketika elang mendengarnya dilangsung terlihat panik.
"ada apa?", tanya mia
"mi, ibu dan kakak ku kecelakaan mi di kampung saat mereka mengunjungi nenek, aku harus kesana mi, ini berita dari sepupu yang disana", Elang langsung berdiri. Dia gelisah.
"pergilah, urus dulu kakak dan ibu mu",
"tapi mi, aku bisa saja lama disana",
"tidak apa-apa", Dengan izin mia elang langsung pergi tanpa melihat lagi kebelakang. Mia terduduk, tak tau harus berkata apa. Sangat terasa waktu benar-benar tak berpihak padanya.
Selain menangis mia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Hingga waktunya tiba, jika elang tak jua kembali mia akan terus berangkat tanpa melihat elang. Tapi masih ada yang tertinggal dari Elang untuk di ingat.

Untuk kesekian kali nya elang mencoba menghubungi mia dari rumah nenek nya tapi tetap no yang dia tuju tidak lagi aktif. Kekesalannya membuat nya murung. Ketika dia tau ibu dan kakak nya kecelakaan dia langsung pergi tanpa menoleh kebelakang tanpa tau bagaimana reaksi mia saat lagi lagi dia tinggal kan. Dan ketika dia tau kakak dan ibu nya tidak apa-apa dia menyesali kepergian nya tanpa memberikan kado yang sudah disiapkannya. Seminggu lebih sudah dia di rumah nenek nya tanpa mendapatkan kabar dari mia. Entah apa yang terjadi elang benar-benar bingung.

Cukup sudah, ketika sudah lewat satu minggu elang memutuskan pulang. Sesampai dirumah, dia tidak mempedulikan apapun di langsung kerumah mia. Rasa rindu campur rsa penasaran karena ponsel mia tidak bisa di hubungi. Selangkah didepan pagar rumah mia, Elang bertemu dengan dini yang elang tau sebagai sahabat dekat mia.
"elang",
"eh din. Mia nya ada didalam?" tanya elang pada dini. Sesaat dini mengerutkan dahi nya.
"lho, kamu ini gimana sih? mia kan dah berangkat 5 hari yang lalu"
"berangkat? kemana?" tanya elang penasaran.
"ya ampun, kamu g tau? kamu pacar nya bukan sih?", dini mulai emosi melihat reaksi elang yang di anggap nya tidak perhatian. Elang bingung melihat reaksi dini. Seketika ibu mia datang mendekati mereka.
"ayo nak elang, kita bicara didalam saja.", elang langsung mengikuti ibu mia kedalam rumah di ikuti oleh dini.
Setelah di persilahkan duduk, mulai lah ibunda mia bercerita. Cerita yang membuat elang menyesali sikap nya. Menyesali pertemuan terakhir yang membuat mia kecewa.
Saat elang menyesali segalanya, ibunda mia menyerahkan sepucuk surat untuk Elang.
"ini titipannya, dia sudah berusaha untuk menceritakan semua nya tapi kesibukan nak elang membuat nya menahannya dulu karena katanya dia takut membebani", Kata-kata terakhir ibunda mia terngiang di pikirannya. Hingga dia membaca surat dari mia.

Sayang
Saat kau baca surat ini mungkin aku sudah sampai dinegeri para putri cantik tinggal. Dan bertambah satu karena aku hadir disini xixixi naris ya

Aku ingin cerita soal keberangkatan ku kesini tapi kesibukan mu membuat ku mengurungkan niat ku dan akhirnya aku lupa.

"Aku kecewa dengan sikap mu akhir-akhir ini karena sering mengabaikan ku tapi aku percaya masih ada aku di hatimu kan.percaya diri banget ya?

Aku pasti kembali tapi ku tak minta untuk kau tunggu. Dirimu berhak untuk lanjutin hidup tanpa ku disisi mu.
Terima kasih untuk kado nya, aku suka"

Sesaat Elang bingung membaca soal kado.

"kamu pasti bingung kan kenapa kado nya ada pada ku"

Seolah membaca pikiran elang yang sedang bingung, ketika dia panik dia pun tidak sadari kemana lagi letak kado nya

"aku tau persis kamu bingung, kado nya terjatuh saat kamu panik dan berlari ke dalam mobil. tapi terima kasih, aku suka.

Maafkan aku karena tidak memberi tau. Maafkan aku karena pergi tidak bilang ama kamu.
Aku tidak menyesali sedikitpun mengenai hubungan kita. Tapi jika suatu saat dirimu menjalin hubungan jangan abaikan dia lagi. karena nanti dia akan pergi jauh meninggalkan mu.

Tetap lah menjadi laki-laki baik
Tetaplah menjadi Elangku yang hebat.
Aku akan tetap ada untuk mu jika saat-saat kembali nanti kau masih membutuhkan ku.

love you

Surat mia dilipat dan diletak didalam lemarinya dan langsung membuka komputer nya. Hingga di tulis nya Email untuk Mia
"Cepatlah pulang sayang, aku menunggumu disini karena aku butuh kamu"

############################

No comments:

Post a Comment