Sunday, October 31, 2010

baca!!!


Studi: Laki-laki Susah Minta Maaf

VIVAnews - "Maaf," adalah kata yang paling sulit diungkapkan laki-laki selain kata “Terimakasih.” Demikian ungkap suatu studi di Kanada.

Tim peneliti dari Universitas Waterloo di Ontario, seperti diungkapkan harian The Vancouver Sun, baru-baru ini melakukan riset untuk mengetahui perbedaan antara pria dan wanita saat mengakui kesalahannya.

Dalam percobaan yang melibatkan 66 sukarelawan (33 wanita dan 33 pria) selama dua minggu, peneliti mencatat tingkat emosi para objek penelitian. Saat menganalisis hasil, para ahli menemukan kecilnya persentase jumlah respoden pria untuk meminta maaf dan mengaku bersalah saat menghadapi konflik.

Sementara wanita dinyatakan meminta maaf sebesar 35% lebih sering dibanding pria. Bahkan, wanita cenderung rela meminta maaf hanya untuk meredakan konflik yang terjadi.

Tak hanya itu, penelitian ini juga mengungkap bahwa penghinaan kasar seringkali membuat wanita tak tahan dan sakit hati sebesar 30% lebih daripada pria.

Para penulis penelitian juga menemukan bahwa kekebalan pria terhadap penghinaan jauh lebih tinggi daripada wanita. Reaksi mereka terhadap serangan tajam cenderung lebih tenang dibanding wanita, yang sering bereaksi lewat emosi terhadap kekerasan. Wanita cenderung lebih sensitif dan mudah tersinggung, meski pada seseorang yang tidak berperan dalam kehidupan mereka sekalipun.

Para ilmuwan menekankan bahwa perbedaan utama terhadap pengakuan bersalah pada pria dan wanita seringkali muncul dalam hubungan romansa. Wanita lebih takut untuk menyakiti pasangan mereka, sehingga saat meminta maaf, mereka lebih emosional dibanding pria, yang cenderung rasional dan logis mengakui rasa bersalahnya.

Friday, October 22, 2010

puisi buat hari ini

aku tak tau harus menulis apa
kehadiran mu membuat ku lupa tuk berucap
aku seperti kaku
aku lupa dengan tiap rangkaian kata yang kususun yang hendak ku puisikan didepan mu



Ini bukan puisi
ini ungkapan ku
ini kata-kata yang harus nya ku ucapkan lantang didepan mu
mendengar suaramu saja rasanya ngilu dan kaku badan dan pikiran ku

sayang
dengarkan baik-baik karena tak akan ku ulangi
karena ku terlalu pengecut untuk itu dan kau tau itu
cuma satu kata sayangMiss You Myspace Comments
"aku rindu kamu"

Wednesday, October 20, 2010

puisi buat hari ini

Aku bahagia
Saat ku tahu ku bisa berdiri
Aku bahagia
Saat ku tahu ku mampu bernapas
Aku bahagia
Saat sadar ku tak perlu sandaran

Ketika langkah untuk terbang tinggi terjerat benang itu terlepas
Untuk apa menunggu untuk terbang
Sesaat hendak kembali lihat kebelakang tapi tak lagi ingin singgah
Walaupun sekedar untuk meneguk air

Kini aku bahagia
Karena aku bisa bernapas tanpa meluka
Sekarang aku bahagia
Ketika melepaskan ku tak terluka
Aku sangat bahagia
Saat ku sadar bahwa cinta itu tak pernah ada hingga air mata hanya sementara

Maafkan aku karena menipu mu
Aku sungguh merasa debaran itu ada
Namun saat tak bersamamu
Rindupun aku tak punya

Karena Aku bahagia

Saturday, October 16, 2010

CERPEN

AWAL YANG DITUNGGU

Pagi yang cerah, terdengar kicau burung dari pohon mangga didepan rumahku. Terdengar banyak suara-suara kesibukan pagi hari. Sesaat matahari yang mulai menampakkan kesombongan tanpa awan menghalangi muncul dengan cahaya yang menyengat namun memberi kehidupan yang mengenainya. Aku manatapi pagi ini seperti biasa dengan mata terus menatap tanpa bisa menangkap cahaya matahari atau sekedar mengumpulkan butiran embun pagi. Aku terduduk seperti biasa dan selalu seperti biasa. Aku terlalu biasa membiarkan matahari yang mulai terik memerihkan kulit ku yang sudah mulai bersisik karena kering. Aku terlalu biasa merasakan angin yang kadang membawa debu untuk perihkan mataku. Aku terlalu biasa duduk didalam kandang yang dulunya di gunakan peliharaan bapakku. Bahkan aku terbiasa tak bergerak karena kaki dan tangan ku terpasung oleh rantai-rantai yang sengaja di lekatkan di badanku.

Aku ingin teriak tapi tak mampu, suara ku yaris tak berbentuk kata. Aku ingin mereka dengar aku tak ingin diperlalukan seperti binatang liar tapi aku tak punya kekuatan. Aku terlalu letih untuk meronta dan terlalu serak untuk berteriak.

Sekarang, impian wanita tua yang sering kusebut ibu itu terwujud.
"liat anak orang, apa ada model nya kayak kau. Wajah sudah tidak ada, berguna untuk bantu aku dirumah kupun kau tak bisa. Liat anak orang sudah cantik berguna lagi. ga perlu sekolah tinggi-tinggi tetap bisa menikah berguna", sekarang dia pasti senang aku begini karena aku bisa melihat anak orang setiap hari dan setiap waktu. Setiap pagi aku selalu melihat anak orang lain lalulalang di depan ku sambil menatap ku dengan banyak wajah. Ada yang iba dan ada pula yang menggunjingkan ku. Siapa mereka? tau apa mereka tentangku? apa hak mereka menghina ku? tapi seperti biasa aku hanya mengamuk dan berteriak dengan kata-kata yang aku sendiripun tak mengerti. Kadang banyak anak kecil yang melempariku dengan benda-benda yang kadang menyakitiku. Tapi lelaki tua yang sering kusebut bapak selalu melindungiku.

Aku sadar dengan semua yang terjadi tapi tubuhku dan pikiran ku terlalu lemah untuk sekedar bangun dan melanjutkan hidupku. Aku terlalu rapuh dan aku sendirian.

"bangun kau. dah jam berapa nih. Badan udah kayak gajah gitu masih aja tidur",
"iya, sakit kepala mak"
"alah, banyak kali alasan kau. cepat".
Tiba-tiba aku tersentak dari tidur ku saat kudengar ibuku berteriak saat ada seorang anak berusaha mencuri sesuatu dari kebun kami. Aku benar-benar terkejut. Dan kulihat tatapannya padaku yang aku tak mengerti sebelum dia masuk kerumah.

Aku takut padanya. Aku takut dia.
"nak,,"sentuhan hangat dibahu ku membuat ku makin ketakutan. " jangan takut sayang, ini bapak. kamu kenapa nak?", di membelai rambut ku. Aku takut dengan semua orang. termasuk laki-laki tua ini. meskipun belaiannya sangat hangat. Belaian yang membuat ku nyaman. Kulihat dari caranya menatapku. dia menangis. Mengapa dia menangis? apa aku menyakitinya? Aku bahkan tidak menyentuhnya jadi ada apa dengan laki-laki tua ini. Dia terus menatapku dan pergi.

"kau pikir siapa yang mau dengan mu. g ada! laki-laki itu setelah melihat mu aja jijik, jadi g usah banyak omong, liat aja tuh mantan yang dulu kau bilang-bilang, ga datang lagi kan dia. mana mungkin dia gagah gitu mau ama perempuan kayak kau", terngiang-ngiang perkataan indah nya yang sering kali menyayat perasaanku. Aku bahkan tidak minta menjadi seperti ini. Aku tidak minta jadi anaknya tapi tuhan membiarkan ku disini. Aku selalu ingat bahwa tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan umatnya. Dan aku terus bertahan dengan tiap-tiap cobaan itu karena ada masa nya ini pasti berhenti. Dan aku terus menunggu hingga kini.

"kak, bang jul menikah. kita di undang lho ama dia", adik sepupuku mengatakan nya ambil menyuapkan ku makan. Jul. Seorang laki-laki yang dulu sempat hadir dan mencintaiku dan akhirnya menyerah karena tak kuat menahan cercaan dari ibuku. Dan sejak dia meninggalkan ku cercaan itu semakin kuat menimpaku. Karena kekurangan fisik ku ini ibu sering menganggap itu adalah alasan para lelaki yang dekat dengan ku pergi menjauh.

Aku hanya menatap hambar saat adik ku bercerita bagaimana hebatnya rencana pernikahan mantanku itu. Aku berharap dia bahagia.
"kak, bang jul datang tuh", aku seperti biasa menatap datang. Ingin ku meluapkan emosi ku tapi aku terlalu lemah. Ingin ku bacakan doa pernikahan yang dulu aku hapal untuk mantan yang sudah ku anggap saudaraku. Laki-laki yang bernama jul ini menggengam tanganku.
"dek, apa kabar? lama tidak jumpa ya. adik sekrang keliatan lebih sehat", dari kata-katanya aku tau dia tulus. Inginnya ku balas genggamannya tapi ku tak bisa.
"satu minggu lagi abang menikah, adek bisa datang. Abang berharap adek mau menemani abang dan.." aku lihat di berhenti berbicara dan kulihat pula adik sepupuku menggenggam tangan nya.
"rin, abang benar g tahan liat dia seperti ini",
"bang, ini emang sudah jadi takdirnya",
"ini salah abang, harus nya g abang tinggalin dia dulu. tapi abang benar-benar tidak punya nyali menghadapi cercaan orangtuanya", kulihat laki-laki itu menangis. Kenapa dia menangis? mengapa mereka semua menangis saat melihatku? aku sungguh tidak melakukan apapun yang menyakiti mereka.
" ini bukan salah abang", Setelah mereka saling berbicara laki-laki ini mulai mendekatiku dan menggengam tangan ku dan pergi. Air apa ini? kenapa wajah ku basah? apa ini air mata? aku menangis tapi untuk apa dan mengapa? apakah untuk laki-laki itu aku menangis. Tuhan, bantu aku untuk punya kekuatan.
Aku sering bertanya, ada apa dengan ku? aku ingat semuanya dan aku tahu segala hal tapi kenapa kau tak mampu bicara dan kenapa badan ku seolah bergerak sendiri. tertawa dan kadang menangis dan kadang pula aku bisa begitu datar tanpa expresi. Saat aku ingin berteriak. Saat sadar seperti ini, ingin sekali aku lepas dari rantai yang melilitku tapi saat aku mulai berteriak kencang untuk dilepaskan mereka malah mengikatku makin kuat karena manganggap ku mengamuk. Aku benci diriku. Benci.

Aku masih disini seperti biasa, melekatkan wajah ku keterali besi dan menatap kedepan. Menatap orangtua ku sedang berbicara dengan suara keras.
"aku akan membiarkan dia membawa anak kita", kata si laki-laki tua itu
"g usah, untuk apa? dia tidak akan sembuh yang ada dia makin gila. undah berapa banyak biaya yang kita gunakan untuk mengobatinya?", dan wanita itu juga ikut berteriak.
" aku tidak peduli, aku tetap membiarkan dia membawanya. jangan kan uang nyawa tua ku inipun akan aku serahkan jika bisa membuat anak kita kembali normal",
"g perlu, biar dia disini",
"dengar, kalau bukan karena kau pukul kepalanya saat makan mungkin saat ini dia masih normal", pertengkaran mereka makin seru. Aku berteriak-teriak menyemangati.
"itu karena dia tau nya makan aja",
"kau benar-benar tak punya perasaan, keputusan ku sudah bulat kau terima atau tidak anak gadis ku akan tetap ku izin kan dibawa sahabat nya ini.titik", wanita tua itu masuk kerumah dengan wajah yang penuh emosi. Aku melihat mereka aneh.

Tiba-tiba laki-laki tua yang mengaku bapakku mulai membuka rantai yang ada dibadan ku. dan mengeluarkan ku dari tempat ini. Rasa nya aneh, kan perhiasan ku itu rantai-rantai ini.
"nak, ini ian. Skerang dia suami mu", ian, nama nya sepertinya aku kenal. Mengapa? ada apa dengan nya? kenapa mau menikahi wanita sepetrtiku.
"nak ian, makasih sudah mau menikahi putri kami. bapak tidak tau berkata apa, terima kasih", kulihat bapakku menyeka air matanya.
"iya pak, saya ini temannya dia. Mana mungkin saat seperti ini saya meninggalkannya. Sedangkan dulu dia dan bapak banyak membantu saya",
" iya nak, Bawalah dia. bapak yakin dia bisa sembuh. Dokter selalu bilang ada masalah di syaraf nya dan penyakitnya sangat langka hingga harus dibawa keluar negri untuk berobat. dan kami tidak ada biaya untuk itu. Kami ucapkan terima kasih",
"sudah lah pak, terimakasih bapak percaya saya untuk membawanya", aku bingung mereka bicara apa?
"hei, masih ingat aku ian. Aku sekarang suami mu kamu g nyangka kan. Dulu aku sudah bilang aku ada untuk mu", Laki-laki yang katanya bernama ian ini menatap ku aneh tapi kenapa aku suka.

Dirumah ada banyak orang, Hari ini aku kelihatan didekati dengan wajah-wajah manusia. Mereka menatap ku seperti menatap manusia. Tiba-tiba laki-laki tua itu memeluk ku dan di ikuti oleh wanita tua dan anggota keluarga ku katanya. Aku melihat adik sepupu ku menangis. Satu-satunya manusia yang kukenal. Mereka melambaikan tangan dan mereka makin kecil. Aku dimana? mengapa mereka menghilang aku takut. aku..tiba-tiba seseorang memelukku. Aku hangat. takut ku berkurang.
"Tenang sayang, ada aku disini. Kita akan terbang jauh menyebrangi lautan dan pegunungan. Ku buat kau sadar bahwa aku tidak meninggalkan mu lagi disini sendirian", dalam hangat dekapannya aku mulai melayang dan bermimpi. Dan aku yakin ini Awal yang dijanjikan tuhan padaku.

Friday, October 15, 2010

puisi buat hari ini

Sahabat ku
Banyak hal terlewati saat bersama mu
Dan tak ada satu kalipun yang dari semua kusesali
Banyak cerita terangkai indah
Dan tak ada yang dirusaki

Sahabatku
Masih ingat kah saat-saat kita bersama
Bocah kecil mu memata-matai kita
Persis seperti tuyul yang hendak mencuri
Persis seperti tuyul dan kita tertawa mengenangnya

SahabatKu
Aku sekarang masih disini menunggu mu
Tak sabar untuk bercerita tentang banyak hal
Tiap cerita menumpuk karena kamu tak ada
Karena biasa nya semua cerita kubagi dengan mu

SahabatKu
Tiap bersama mu banyak rasa yang tertumpah
Banyak asa yang tergapai
Dan Tiap bersama mu aku bisa jadi diri ku
Aku bisa berteriak sesuka ku meski kau pusing karena nya

SahabatKu
Aku merindukan kebersamaan kita bercanda
Aku merindukan saat kau menguatkan ku saat terluka
Aku merindukan saat kau meneguhkan ku saat rapuh
Aku merindukan sapaan manis mu saat ku terlihat gundah

SahabatKu
Datang lah saat ini
Aku butuh diri mu untuk tiap tawa dan air mata ku
Datanglah saat ini
Aku rindu dirimu

Wednesday, October 13, 2010

puisi buat hari ini

Aku harus akui tak ada lagi rasa itu
kenapa aku harus disini padahal hati nya tak disini
kenapa aku menjadi orang yang egois
menahan nya padahal dia ingin lepas

Aku terus yakin kan hati
dia pantas disini hingga tempatnya ku jaga
tak kubiarkan orang lain mendudukinya
tapi aku cuma punya hak menjaga untuk nya meski dia tak mau duduk di tempat yang kujaga

Aku benci rasa ini
aku benci kesendirian
tapi aku tak punya daya menahan nya
Meski aku ingin terus disisi nya

Monday, October 11, 2010

jarak itu terus bertambah
satu senti
dua senti
bahkan sekarang terasa ber mil-mil jarak hati kita

aku salah
menarik terlalu kuat hingga tali untuk dekat semakin rapuh
hingga tak hendak lagi menarik
ku ulur hingga tali menjadi kendur
tapi jarak makin jauh

Biar lah jarak jauh
dari pada berpisah
biar lah terikat meski sulit tampak
dari pada putus
biarlah bebas

Sunday, October 10, 2010

rindu

Biar Kusimpan Rinduku

novia kolopaking

kesunyian ini meluruhkan air mataku
jauh sudah perjalananku
lelah hati ini menanti cinta yang tak pasti
kemanakah kumencarimu

cinta dalam dada membuatku lara
rindukan dirimu hanya membuat kumenangis

biarkanlah hujan badai menghalangi cinta ini
biarkanlah kusimpan rinduku hanya untukmu selamanya

harus kusadari cinta tak selalu memiliki
namun engkau selalu membayangiku

cinta dalam dada membuatku lara
rindukan dirimu hanya membuat kumenangis

biarkanlah hujan badai menghalangi cinta ini
biarkanlah kusimpan rinduku hanya untukmu ohoo

biarkanlah hujan badai menghalangi cinta ini
biarkanlah kusimpan rinduku hanya untukmu selamanya

karna cintaku hanya untukmu

biarkanlah hujan badai menghalangi cinta ini
biarkanlah kusimpan rinduku hanya untukmu selamanya

Cinta

Sesaat seakan duniaku hilang
Hanyut dalam laut kesedihan
Lara yang menghempas
Menderap harap cemas, karam
Asaku di laut lepas
Sampai laut surut
Dan senja pun hanyut
Cintaku tegar dan tak 'kan larut
Bagaimana kini kuharus bawa diri
Kasih kau bawa cintaku pergi
Untaian air mata tak pernahkan nestapa
Memang tak seharusnya aku memutuskan

Oh... Cinta sungguh aku masih cinta
Oh... Tak 'kan ada yang 'kan menggantinya
Oh... Cinta sungguh aku masih cinta

Belai mesra kudekap selamanya
Meski aku tahu engkau pun merindu
Sayang simpanlah peluk cintaku
Bila suatu saat kau lepas tak terikat
Kembalilah kau akan kudekap
Kembalilah kau akan kudekap

Novia Kolopaking

Friday, October 8, 2010

keluhan

Minggu ini minggu yang benar-benar sulit bagi ku.
Dengan setumpuk masalah keluarga dan penyakit ku yang makin sulit dikendalikan
Dada rasanya terus sesak
Di maki dan di hina rasa nya menjadi hal yang sangat biasa bagi ku
Yang paling menyedihkan lagi-lagi orang yang kucintai meninggalkan ku.

Kesalahan ku karena ku tak gunakan feelingku
Kesalahan ku karena aku terlalu sering bersandar pada manusia
Kesalahan ku aku bersandar pada manusia yang siap menikam ku
Kesalahan ku karena ku tak menjadikan tuhan sadaran ku

Tuhan menjadi sandaran tanpa melukai
Dia tempat mengadu yang mampu membantu
Cukup sudah terlukai
Sekarang waktunya tuk diam dan jalani hidup

Mungkin takdir ku menuntun ku ke arah yang lain
Ke arah yang baik namun melewati banyak cobaan
Sekarang aku kembali pada mu tuhan ku
Ku serahkan hati dan jiwa ku
Hingga kau lah yang nanti juga mengambil ku

Thursday, October 7, 2010

dibaca ya

Tafsir / Al-Baqarah, ayat 42: Jangan sembunyikan yang benar Al-Baqarah, ayat 42: Jangan sembunyikan yang benar
Oleh DR. ZULKIFLI MOHAMAD ALBAKRI

Selepas Allah mengarahkan kepada Bani Israil beberapa arahan, antaranya mengingati nikmat, menunaikan janji, takut kepada-Nya, beriman dengan kitab yang diturunkan, jangan menjadi orang yang pertama kafir, di samping jangan menjual ayat-ayat Allah, maka Allah meneruskan lagi arahan dan suruhan-Nya dengan ayat berikut.

Surah al-Baqarah, ayat 42 yang bermaksud:

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya.”

Firman Allah: “Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah”, iaitu jangan sekali-kali kamu mencampurkan antara kebenaran yang diturunkan daripada Allah dengan kebatilan yang kamu rekaciptakannya dan jangan juga kamu mengubah apa yang terdapat di dalam Taurat dengan cara pembohongan dan penipuan yang kamu ada-adakannya.

Al-Samarqandi dalam tafsirnya Bahr al-Ulum berkata: “Campur adukkan di sini pada bahasa adalah memakai pakaian, dengan maksud dan maknanya jangan kamu campurkan kebenaran dan kebatilan, di mana kamu sembunyikan sifatnya, yang demikian itu kerana mereka mengkhabarkan sebahagian sahaja sifatnya dan menyembunyikan sebahagian yang lain supaya mereka mempercayai dan membenarkan. Dengan demikian itu sehingga mengelirukan mereka.”

Qatadah pula berkata: “Jangan kamu campur adukkan ajaran Yahudi dan Kristian dengan Islam, sedangkan kamu tahu hakikat agama Allah yang sebenarnya ialah Islam.”

Ada pendapat menyatakan maksud ayat ini ialah jangan kamu beriman dengan sebahagian dan beriman dengan sebahagian yang lain.

Di samping itu, “Dan kamu sembunyikan yang benar itu pula”, iaitu jangan sekali-kali kamu sembunyikan apa yang terdapat di dalam kitab kamu daripada segala sifat Muhammad s.a.w.

Ibn Jauzi melalui kitabnya Zad al-Masir berkata: “Dikehendaki dengan kebenaran dua pendapat: Pertama, bahawa ia berhubung dengan urusan Nabi s.a.w, inilah pendapat Ibn Abas, Mujahid, Qatadah, Abu al-`Aliah, al-Suddi dan Muqatil. Kedua, bahawa ia berhubung dengan agama Islam, seperti pendapat al-Hasan.”

Al-Imam al-Maghari berkata: “Larangan yang pertama berkaitan dengan pemindaan dan penukaran, sedangkan larangan yang kedua daripada menyembunyikan.”

Syeikh Abdul Rahman al-Sa’di di dalam tafsirnya Taisir al-Karim berkata: “Kerana maksud daripada ahli kitab dan ilmu, ialah membezakan kebenaran dan menzahirkannya supaya memberi petunjuk kepada orang yang mendapat hidayat dan kembali orang-orang yang sesat daripada kesesatannya disamping menjadi hujah dan bukti ke atas orang-orang yang mengingkarinya. Begitu juga kerana Allah menerangkan melalui ayat-ayatnya dan menjelaskan segala kenyataannya untuk membezakan yang hak daripada batil dan membetulkan jalan orang yang silap. Justeru siapa yang beriman dengan ini dari kalangan ahli ilmu sebenarnya ia layak menjadi pengganti Rasul dan petunjuk ummah.”

Seterusnya ayat ini menerangkan cara mereka dalam kesesatan dan penyelewengan, sebagaimana yang terkandung di dalam kitab-kitab mereka:

1. Peringatan daripada nabi-nabi mereka berhubung dengan pendustaan, dengan kebangkitan.
2. Allah s.w.t bangkitkan pada mereka seorang nabi daripada anak Ismail, daripada perempuan yang bernama Hajar dan diterangkan segala alamat yang jelas tanpa sebarang kekeliruan, sebaliknya merekalah (paderi dan pendeta) yang mengelirukan dengan berbagai-bagai tohmahan kepada Rasulullah s.a.w.

“Padahal kamu semua mengetahuinya”, iaitu sebenarnya atau keadaan kamu yang mengetahui dengan kemudaratan menyembunyikannya.

Al-Fakh al-Razi berkata: “Larangan daripada campur aduk dan menyembunyikan terikat dengan ilmu, walaupun begitu bukan bermakna keharusan campur aduk dan menyembunyikan golongan tanpa ilmu dan sebab keterikatan kepada golongan berilmu kerana tindakan mereka jauh lebih mudarat dan besar kesannya daripada perlakuan yang dilakukan oleh orang jahil apabila mereka mempunyai ilmu berada dalam tipu daya daripada segala kerosakan ini. Justeru tindakan mereka jauh lebih buruk dan keji. Oleh itu ayat ini menunjukkan bahawa orang alim yang mengetahui dengan sebenarnya wajib menzahirkannya dan haram ke atasnya menyembunyikan.”

Ibn Qayim melalui kitabnya `Ilam al-Muwaqi`in menegaskan seperti berikut: Jika seseorang hakim atau pemberi fatwa dihadapkan oleh sesuatu masalah, maka ada dua kemungkinan iaitu:

1. Ia mengetahui masalah itu dengan keyakinan yang mantap atau ia mengetahui masalah itu dengan dugaan kuat yang ia dapati setelah mengeluarkan daya upayanya dengan mencari atau mengetahui masalah itu.

2. Ia tidak mengetahui masalah itu dan tidak memiliki dugaan kuat terhadap masalah itu, jika ia tidak mengetahui masalah itu dengan mantap dan juga tidak memiliki dugaan yang kuat dengan mengeluarkan daya upayanya untuk mengetahui masalah itu maka ia tidak boleh mengeluarkan fatwa dan mentapkan hukum pada masalah itu, dan jika ia melakukan hal itu, maka ia akan mendapat ancaman seksaan Allah serta termasuk dalam firman Allah yang berbunyi: “Katakanlah; Rabb-Ku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak mahupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yan Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang kamu tidak ketahui.” (al-`Araf: 33)

Ayat ini menerangkang bahawa berpendapat tentang (ketetapan) Allah tanpa didasari ilmu, maka hal itu adalah perbuatan yang termasuk dalam empat perbuatan yang amat dilarang Allah, yang tidak dibolehkan pada setiap keadaan. Untuk itu larangan keempat perbuatan ini diungkapkan membatasi iaitu dengan menggunakan kata “hanya” juga termasuk dalam firman Allah yang bermaksud: “Dan janganlah kamu mengikut langkah-lamgkah syaitan, kerana sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan kepada Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (al-Baqarah: 168-169)

Termasuk pula sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud: “Barangsiapa yang memberi fatwa tanpa didasari ilmu, maka dosanya hanya bagi orang yang memberi fatwa.”

Juga termasuk pada seorang hakim dari tiga hakim yang dua di antaranya mereka berada di neraka, iaitu hakim yang memutuskan perkara tanpa didasari ilmu pengetahuan. Dan juga ia mengetahui masalah itu dengan mantap atau memiliki dugaan yang kuat, maka ia tidak boleh memberi fatwa atau mengeluarkan ketetapan hukum yang sebaliknya. Jika seseorang mengeluarkan fatwa atau menetapkan hukum tanpa didasari ilmu pengetahuan akan mendapat dosa besar, maka bagaimana halnya dengan orang yang mengeluarkan fatwa atau menetapkan sesuatu hukum dengan ketetapan yang telah ia ketahui bahawa keteapan itu bertentangan dengan ketetapan yang sebenarnya? Tidak diragukan lagi, bahawa ia telah sengaja berbuat dusta kepada Allah dan Allah telah berfirman yang bermaksud: “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam.” (al-Zumar: 60)

Tidak ada yang lebih besar kezalimannya daripada orang yang mendustai Allah dan agama-Nya, dan seseorang yang memberi fatwa dengan tidak didasari pengetahuan bererti ia telah mendustai Allah dengan kebodohan, oarng-orang seperti itu telah lebih buruk keadaannya daripada orang yang menuduh seseorang telah berzina kerana kemungkaran dilihat oleh dirinya seorang, bagi Allah ia telah melakukan dusta walaupun ia mengkhabarkan kenyataan, kerana Allah tidak mengizinkan orang itu bersaksi pada suatu perbuatan zina itu, jika Allah menganggap dusta kepada seseorang yang telah bersaksi pada suatu perbuatan zina padahal berita itu benar, maka bagaimana dengan orang yang mengkhabarkan suatu hukum ketetapan Allah sementara ia sendiri tidak tahu ketetapan Allah itu? Dan juga Allah tidak memberinya izin untuk menetapkan hukum itu atau memberi fatwa?

Allah berfirman yang bermaksud: “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ‘ini halal dan ini haram’, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu benar) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.” (al-Nahl: 116-117)

Dan firman Allah lagi yang bermaksud: “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya.” (al-Zumar: 32)

Berdusta kepada Allah bererti mendustai kebenaran, Allah berfirman: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah. Mereka itu akan dihadapkan kepada Rabb mereka, dan para saksi akan berkata: Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka. Ingatlah kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim.” (Hud: 18)

Walaupun ayat-ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang musyrik dan orang-orang kafir, akan tetapi termasuk pula di dalamnya untuk orang-orang yang mendustai Allah dalam tauhid, agama, nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan Allah, dan tidak termasuk dalam ayat-ayat ini bagi orang yang salah dalam ketetapan fatwanya jika ia telah mengeluarkan segala kemampuan dan daya upaya untuk mencapai kebenaran hukum Allah yang telah Allah syari`atkan, kerana hal inilah (berusaha dengan segala daya upaya) yang telah Allah wajibkan kepada hamba-Nya, orang yang taat kepada Allah tidak akan mendapat ancaman siksaan Allah walaupun ia salah kerana kelengahannya.

Ibn Jarir al-Tabari merumuskan ta’wilan ayat ini di dalam kitabnya Jami’ al-Bayan seperti berikut: “Jangan kamu campur adukkan kepada manusia hai pendeta-pendeta daripada kalangan ahli kitab pada urusan Muhammad s.a.w dan apa-apa yang didatangkan dengannya di sisi Tuhannya. Sedangkan kamu sangka bahawa ia dibangkitkan hanya kepada sebahagian bangsa bukan semua, atau kamu bersifat munafik pada urusannya, tetapi yang sebenarnya kamu amat maklum bahawa ia diutuskan kepada kamu semua dan semua umat yang lain. Malangnya kamu campur adukkan kebenaran dengan pendustaan disamping kamu menyembunyikan dengannya apa yang kamu dapatinya pada kitab kamu daripada segala sifatnya. Bahawa ia merupakan rasul-Ku kepada seluruh manusia, sedangkan kamu mengetahui hakikatnya yang ia sebagai rasul-Ku. Begitu jua apa yang dibawa kepadamu daripada-Ku. Dan kamu mengetahui bahawa daripada perjanjian-Ku yang Aku ambilnya daripadamu sebagaimana termaktub di dalam kitabmu ialah hendaklah beriman dengannya dan dengan apa yang dibawa di samping mempercayainya.”

Wednesday, October 6, 2010

CERPEN

Elang berlari tergesa-gesa di antara sebuah lorong panjang, keliatan dari wajah nya dia sedang ingin menemui seseorang atau ingin melakukan sesuatu karena sudah di tunggu. Dan ternyata benar dia menemui Mia seorang gadis yang terduduk manis di bangku taman. ternyata lorong panjang itu menghubungkan jalan dengan sebuah danau buatan yang di sekitar nya di tumbuhi banyak pohon yang rindang.
"maaf, tadi ada urusan dulu dengan desi makanya telat deh kesini", Kata Elang
"oohh, gpp. Nih aku bawain minum", kata si gadis yang melihat si laki-laki terengah-engah. Dihempas kan nya badan nya ke bangku taman dan langsung menegak minuman yang di berikan oleh gadis itu."Tau g mi, desi itu ceweknya agresif banget, terus suka nyuruh nyuruh lagi", Elang terus berceloteh tentang desi. Mia yang mendengarkan kekasihnya ini bercerita tentang wanita lain.
"sudah, jangn bicarakan kejelekan orang terus. Yang penting urusannya selesaikan lang?", yang ditanya hanya mengangguk dan kembali meneguk tetesan terakhir dari minuman yang di bawa mia.

Kebiasaan elang yang kadang harus sangat di mengerti oleh mia adalah sikap baik hati nya pada tiap orang. Walau kadang harus mengorban kan orang-orang yang dekat dengannya. tapi mia coba terus mengerti. Meski kadang elang suka mengabaikan nya.
Mia kadang suka mengakui kalau elang emang berpenampilan menarik, hingga banyak yang melirik dan mia tak cemburu. Cuma kadang sikap baik hati elang suka di manfaatkan oleh wanita-wanita lain untuk mendekatinya. Kadang mia cuma urut dada. Meskipun percaya kadang ada rasa jengkel tapi mia benar-benar tidak ingin membebani perasaan elang dengan tingkahnya yang cemburuan jadi semua di tahannya sendiri.

Sedang kan elang selalu merasa bersalah jika harus meninggalkan mia sendirian. tapi dia benar-benar tidak tega melihat orang lain minta tolong apalagi sampai memohon. Elang tau mia memendam perasaannya tapi Elang juga tidak tau harus berbuat apa.

"mia, hari ini aku g bisa datang. Jadi ke toko bukunya pergi ndiri aja ya. Gpp kan?",
"emang nya ada apa?",
"Aku lagi di mintain tolong ama tetangga buat jagain rumah nya, Kasian mi keluarga mereka baru dapat musibah jadi semua pulang kampung", jawab elang dari telponnya
"ya udah, gpp",
Lagi-lagi mia harus sabar. Karena ini hal yang sudah sangat biasa. Kadang elang suka membuat janji bertemu dan tidak jarang pula dia yang membatalkannya itu semua karena dia sibuk dengan orang lain.

Karena tidak ingin bergi sendiri, mia mengajak dini sahabat nya untuk menemaninya ke toko buku tapi dengan resiko mia harus mentraktir dia makan. Karena teman yang satu ini kalau kita yang mengajak harus kita yang bertanggung jawab untuk semuany termasuk makan. Selama di toko buka mia lebih banyak diam, dini sahabatnyapun melihat ada hal yang aneh di expresi mia.
"kamu kenapa?", tanya dini saat terlihat olehnya wajah muram sahabatnya.
"gpp kok, emang kenapa?",
"dari tadi kulihat muram terus, kenapa? bertengkar ama Elang?",
"tidak apa-apa dini, emang nya aku pernah apa berantem ama elang?",
"ya g, mana tau sih", jawab dini seadanya."o iya mi, udah cerita ama elang soal kamu mau lanjutin sekolah ke luar negri", tanya dini lagi. Sejenak mia terdiam, Dia belum menceritakan masalah pengajuan beasiswaS2nya yang di terima di luar negri pada elang. Sejak lama dia ingin cerita tapi kesibukan elang membuatnya selalu mengurungkan niatnya dan lupa.
"aduuh, gmn ya din aku lupa",
"hah, masalah sepenting ini kamu lupa, gmana sih?"
" jadi gimana, kan tinggal 2 bulan lagi. Aku pernah mencoba bicara dan mengajak nya membantu ku mengurus masalh surat-surat izin kuliah disana tapi dia sering tak ada waktu", keluhan mia mengejutkan dini yang mendengarnya"untuk membantu ngurus surat-surat aja dia g bisa? pacar seperti apa itu?"
"dia sibuk din",
"Sesibuk apa, sampai untuk mendengarkan kau bicara saja dia tidak bisa", kata dini" bukannya manfaat kita punya hubungan itu untuk saling sharing, berbagi bahkan untuk hal-hal kecil, itulah gunanya. Jika untuk mendengarkan mu saja dia tidak sempat apalagi untuk menemanimu", Mia terdiam. Dia tidak menyahuti kata-kata dini yang mulai berapi-api.

Sejak pulang dari toko buku mia terus berpikir tentang yang di bicarakan dini. Tak ada yang salah dari kata-kata tapi dia juga tidak bisa menahan elang hanya untuknya meskipun elang kekasih nya. Padahal mia merasa Elang dulu sangatlah perhatian. Walaupun sekarang masih perhatian cuma kebiasaanya mendahulukan orang lain dari mia membuat perhatian elang jadi berkurang. tapi mia percaya elang masih untuk nya.

Ditempat lain elang sedang menyiapkan sebuah kado untuk mia. kali ini dia tidak ingin melewatkan hari jadian mereka yang tiap tahun dilupakan oleh nya.
"mia pasti suka ", katanya dalam hati
Wajah nya terus berseri-seri sambil bersiul kecil membanyangkan wajah kekasih nya saat mendapatkan kado kecil ini darinya. Dia berjanji tak ada orang lain atau rengekan orang lain saat dia memberikan kado ini.

Karena mia terlalu sering menunggunya, terlalu sering kecewa saat dia membatalkan janji tapi kali ini dy berjanji tidak akan mengecewakan mia lagi tidak untuk saat-saat ini. Tiba-tiba saja handphone nya berdering. Alangkah senangnya saat yang di ingat langsung nelpon,
"ya mia sayang",
"elang, bisa datang malam minggu ini kerumah?",pertanyaan yang harus nya tidak patut di tanyakan karena sebagai pacarnya dia seharus nya datang tanpa di minta tapi kebiasaan membatalkan janji membuat mia bertanya kesanggupan elang untuk datang.
"Aku kali ini pasti datang mia, tidak ada lagi pembatalan janji", Keyakinan elang membuat mia sedikit lega. Karena malam ini dia ingin menceritakan Soal S2 nya yang di percepat keberangkatannya karena ada beberapa prosedur yang harus di selesaikan di sana termasuk tempat tinggal. Walau ada saudara disana tapi jarak dengan kampus sangat jauh hingga mia harus mencari tempat tinggal lain yang lebih dekat.

Malam yang di tunggupun tiba, Dengan senyum manis mia menyambut elang di depan rumah nya. Senang rasanya saat dia tau elang datang. Sesaat elang juga menatap kekasih nya lama. Dia merindukan wanita cantik didepannya yang sudah lam tak di temuinya.
"pikir g datang",
"kan dah di bilang pasti datang", kata elang menyakin kan mia. Mia ingin langsung membicarakan masalah S2 nya tapi dia tahan karena Elang begitu ceria menceritakan kegiatannya slama tak bertemu mia dan mengungkankan bagaimana rasa rindunya menumpuk. Begitu juga elang, dia tidak langsung memberikan kadonya karena dia ingin saat indah bercerita denagn mia ini terpuaskan dulu. Karena elang tau kalau mia tidak akan sanggup bercerita lagi jika di sudah dapat kado nya yang ada mia nya menangis karena terharu.

Itulah yang tak mereka sadari, ada kata bijak mengatakan lakukan yang baik itu dengan segera.
" o iya lang, ada yang ingin ku bicarakan",
" apa sayang?",
Hingga telpon elang berbunyi. Ketika elang mendengarnya dilangsung terlihat panik.
"ada apa?", tanya mia
"mi, ibu dan kakak ku kecelakaan mi di kampung saat mereka mengunjungi nenek, aku harus kesana mi, ini berita dari sepupu yang disana", Elang langsung berdiri. Dia gelisah.
"pergilah, urus dulu kakak dan ibu mu",
"tapi mi, aku bisa saja lama disana",
"tidak apa-apa", Dengan izin mia elang langsung pergi tanpa melihat lagi kebelakang. Mia terduduk, tak tau harus berkata apa. Sangat terasa waktu benar-benar tak berpihak padanya.
Selain menangis mia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Hingga waktunya tiba, jika elang tak jua kembali mia akan terus berangkat tanpa melihat elang. Tapi masih ada yang tertinggal dari Elang untuk di ingat.

Untuk kesekian kali nya elang mencoba menghubungi mia dari rumah nenek nya tapi tetap no yang dia tuju tidak lagi aktif. Kekesalannya membuat nya murung. Ketika dia tau ibu dan kakak nya kecelakaan dia langsung pergi tanpa menoleh kebelakang tanpa tau bagaimana reaksi mia saat lagi lagi dia tinggal kan. Dan ketika dia tau kakak dan ibu nya tidak apa-apa dia menyesali kepergian nya tanpa memberikan kado yang sudah disiapkannya. Seminggu lebih sudah dia di rumah nenek nya tanpa mendapatkan kabar dari mia. Entah apa yang terjadi elang benar-benar bingung.

Cukup sudah, ketika sudah lewat satu minggu elang memutuskan pulang. Sesampai dirumah, dia tidak mempedulikan apapun di langsung kerumah mia. Rasa rindu campur rsa penasaran karena ponsel mia tidak bisa di hubungi. Selangkah didepan pagar rumah mia, Elang bertemu dengan dini yang elang tau sebagai sahabat dekat mia.
"elang",
"eh din. Mia nya ada didalam?" tanya elang pada dini. Sesaat dini mengerutkan dahi nya.
"lho, kamu ini gimana sih? mia kan dah berangkat 5 hari yang lalu"
"berangkat? kemana?" tanya elang penasaran.
"ya ampun, kamu g tau? kamu pacar nya bukan sih?", dini mulai emosi melihat reaksi elang yang di anggap nya tidak perhatian. Elang bingung melihat reaksi dini. Seketika ibu mia datang mendekati mereka.
"ayo nak elang, kita bicara didalam saja.", elang langsung mengikuti ibu mia kedalam rumah di ikuti oleh dini.
Setelah di persilahkan duduk, mulai lah ibunda mia bercerita. Cerita yang membuat elang menyesali sikap nya. Menyesali pertemuan terakhir yang membuat mia kecewa.
Saat elang menyesali segalanya, ibunda mia menyerahkan sepucuk surat untuk Elang.
"ini titipannya, dia sudah berusaha untuk menceritakan semua nya tapi kesibukan nak elang membuat nya menahannya dulu karena katanya dia takut membebani", Kata-kata terakhir ibunda mia terngiang di pikirannya. Hingga dia membaca surat dari mia.

Sayang
Saat kau baca surat ini mungkin aku sudah sampai dinegeri para putri cantik tinggal. Dan bertambah satu karena aku hadir disini xixixi naris ya

Aku ingin cerita soal keberangkatan ku kesini tapi kesibukan mu membuat ku mengurungkan niat ku dan akhirnya aku lupa.

"Aku kecewa dengan sikap mu akhir-akhir ini karena sering mengabaikan ku tapi aku percaya masih ada aku di hatimu kan.percaya diri banget ya?

Aku pasti kembali tapi ku tak minta untuk kau tunggu. Dirimu berhak untuk lanjutin hidup tanpa ku disisi mu.
Terima kasih untuk kado nya, aku suka"

Sesaat Elang bingung membaca soal kado.

"kamu pasti bingung kan kenapa kado nya ada pada ku"

Seolah membaca pikiran elang yang sedang bingung, ketika dia panik dia pun tidak sadari kemana lagi letak kado nya

"aku tau persis kamu bingung, kado nya terjatuh saat kamu panik dan berlari ke dalam mobil. tapi terima kasih, aku suka.

Maafkan aku karena tidak memberi tau. Maafkan aku karena pergi tidak bilang ama kamu.
Aku tidak menyesali sedikitpun mengenai hubungan kita. Tapi jika suatu saat dirimu menjalin hubungan jangan abaikan dia lagi. karena nanti dia akan pergi jauh meninggalkan mu.

Tetap lah menjadi laki-laki baik
Tetaplah menjadi Elangku yang hebat.
Aku akan tetap ada untuk mu jika saat-saat kembali nanti kau masih membutuhkan ku.

love you

Surat mia dilipat dan diletak didalam lemarinya dan langsung membuka komputer nya. Hingga di tulis nya Email untuk Mia
"Cepatlah pulang sayang, aku menunggumu disini karena aku butuh kamu"

############################

puisi buat hari ini

Masih pantaskah kita mengeluh ketika Tuhan kita telah memberi kita hak untuk hidup
Masih pantas kah kita mengeluh saat semua pinta telah diberi
Masih pantaskah kita mengeluh saat DIA memberi kita kesempurnaan
Masih pantaskah kita mengeluh saat DIA melengkapi kita dengan akal dan panca indra

Kurang apa lagi
Hingga kita meminta tuk jadi orang lain
Apa kita tak sadar tiap manusia di beri hak memilih
Kurang apa lagi
Hingga kita menggugat keadilannya
Sedangkan kita tak melaksanakan kewajiban dari nya

Saat Surga dan Neraka berada didepan mata
Tentukan Mau kita
Pilih yang mau kita tuju
Saat kita memilih salah satu nya apa masih pantas kita mengeluh untuk sesuatu yang kita pilih sendiri.

Dan apa masih pantaskah kita mengeluh saat kita di beri hak untuk memilih tanpa dipaksa

Saturday, October 2, 2010

Fatwa Imam Syafi’i tentang Kenduri Arwah, Tahlilan, Yasinan dan Selamatan

Fatwa Imam Syafi’i tentang Kenduri Arwah, Tahlilan, Yasinan dan Selamatan

Posted by wahonot under Aqidah, Muslimah, keluarga

Oleh : ustadz Rasul dahri

Majlis kenduri arwah lebih dikenali dengan berkumpul beramai-ramai dengan hidangan jamuan (makanan) di rumah si Mati. Kebiasaannya diadakan sama ada pada hari kematian, dihari kedua, ketiga, ketujuh, keempat puluh, keseratus, setahun dan lebih dari itu bagi mereka yang fanatik kepada kepercayaan ini atau kepada si Mati. Malangnya mereka yang mengerjakan perbuatan ini tidak menyedari bahawa terdapat banyak fatwa-fatwa dari Imam Syafie rahimahullah dan para ulama besar dari kalangan yang bermazhab Syafie telah mengharamkan dan membid’ahkan perbuatan atau amalan yang menjadi tajuk perbincangan dalam tulisan ini.
Di dalam kitab ( اعان ة الط البین ) juz 2. hlm. 146, tercatat pengharaman Imam Syafie rahimahullah tentang perkara yang disebutkan di atas sebagaimana ketegasan beliau dalam fatwanya:

وَیَكْرَهُ اتِّخَاذُ الطَّعَامِ فِى الْیَوْمِ اْلاَوَّلِ وَالثَّالِث وَبَعْدَ اْلاُسْبُوْعِ وَنَقْلُ الطَّعَامِ اِلَى الْقُبُوْرِ

“Dan dilarang (ditegah/makruh) menyediakan makanan pada hari pertama kematian, hari ketiga dan seterusnnya sesudah seminggu. Dilarang juga membawa makanan ke kuburan”.
Imam Syafie dan jumhur ulama-ulama besar ( ائم ة العلم اء الش افع یة ) yang berpegang
kepada mazhab Syafie, dengan berlandaskan kepada hadis-hadis sahih, mereka memfatwakan bahawa yang sewajarnya menyediakan makanan untuk keluarga si Mati adalah jiran, kerabat si Mati atau orang yang datang menziarahi mayat, bukan keluarga (ahli si Mati) sebagaimana fatwa Imam Syafie:

وَاُحِبُّ لِجِیْرَانِ الْمَیِّتِ اَوْذِيْ قَرَابَتِھِ اَنْ یَعْمَلُوْا لاَھْلِ الْمَیِّتِ فِىْ یَوْمِ یَمُوْتُ وَلَیْلَتِھِ طَعَامًا مَا
یُشْبِعُھُمْ وَاِنَّ ذَلِكَ سُنَّةٌ.
“Aku suka kalau jiran si Mati atau saudara mara si Mati menyediakan makanan untuk keluarga si Mati pada hari kematian dan malamnya sehingga mengenyangkan mereka. Sesungguhnya itulah amalan yang sunnah”.
Fatwa Imam Syafie di atas ini adalah berdasarkan hadis sahih:
قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنِ جَعْفَرَ : لَمَّا جَاءَ نَعْيُ جَعْفَرِ حِیْنَ قُتِلَ قَ الَ النَّبِ ي صَ لَّى اللهُ عَلَیْ ھِ وَسَ لَّمَ :
اِصْنَعُوْا لآلِ جَعْفَرِ طَعَامًا فَقَدْ اَتَاھُمْ مَایُشْغِلُھُمْ . (حسنھ الترمزى وصححھ الحاكم)
“Abdullah bin Ja’far berkata: Ketika tersebar tentang berita terbunuhnya Ja’far, Nabi sallallahu ‘alaihi wa-sallam bersabda: Hendaklah kamu menyediakan makanan untuk keluarga Ja’far, mereka telah ditimpa keadaan yang menyebukkan (kesusahan)”. [1]
Menurut fatwa Imam Syafie, adalah haram mengadakan kenduri arwah dengan menikmati hidangan di rumah si Mati, terutama jika si Mati termasuk keluarga yang miskin, menanggung beban hutang, meninggalkan anak-anak yatim yang masih kecil dan waris si
Mati mempunyai tanggungan perbelanjaan yang besar dan ramai. Tentunya tidak dipertikaikan bahawa makan harta anak-anak yatim hukumnya haram. Telah dinyatakan
juga di dalam kitab ( اعانة الطالبین ) jld. 2. hlm. 146:
وَقَالَ اَیْضًأ : وَیَكْ رَهُ الضِّ یَافَةُ مِ نَ الطَّعَ امِ مِ نْ اَھْ لِ الْمَیِّ تِ لاَنَّ ھُ شَ رَعَ فِ ى السُّ رُوْرِ وَھِ يَ
بِدْعَةٌ
“Imam Syafie berkata lagi: Dibenci bertetamu dengan persiapan makanan yang disediakan oleh ahli si Mati kerana ia adalah sesuatu yang keji dan ia adalah bid’ah”.
Seterusnya di dalam kitab ( اعان ة الط البین ) juz. 2. hlm. 146 – 147, Imam Syafie rahimahullah berfatwa lagi:

وِمِنَ الْبِدَعِ الْمُنْكَرَةِ الْمَكْرُوْهِ فَعْلُھُ مَا یَفْعَلُ النَّاسُ مِنَ الْوَحْشَةِ وَالْجَمْعِ وَاْلاَرْبِعِیْنَ بَ لْ كَ لُّ
ذَلِكَ حَرَامٌ
1 H/R Asy-Syafie (I/317), Abu Dawud, Tirmizi, Ibnu Majah dan Ahmad I/205. Dihasankan oleh at-Turmizi dan di sahihkan oleh al-Hakim.
“Dan antara bid’ah yang mungkar ialah kebiasaan orang yang melahirkan rasa kesedihannya sambil berkumpul beramai-ramai melalui upacara (kenduri arwah) dihari keempat puluh (empat pulu harinya) pada hal semuanya ini adalah haram”.
Ini bermakna mengadakan kenduri arwah (termasuk tahlilan dan yasinan beramairamai) dihari pertama kematian, dihari ketiga, dihari ketujuh, dihari keempat puluh, dihari keseratus, setelah setahun kematian dan dihari-hari seterusnya sebagaimana yang diamalkan oleh masyarakat Islam sekarang adalah perbuatan haram dan bid’ah menurut fatwa Imam Syafie. Oleh itu, mereka yang mendakwa bermazhab Syafie sewajarnya menghentikan perbuatan yang haram dan bid’ah ini sebagai mematuhi wasiat imam yang agung ini.
Seterusnya terdapat dalam kitab yang sama a ( اعانة الط البین ) juz 2. hlm. 145-146, Mufti
yang bermazhab Syafie al-Allamah Ahmad Zaini bin Dahlan rahimahullah menukil fatwa
Imam Syafie yang menghukum bid’ah dan mengharamkan kenduri arwah:

وَلاَ شَكَّ اَنَّ مَنْعَ النَّاسِ مِنْ ھَذِهِ الْبِدْعَةِ الْمُنْكَ رَةِ فِیْ ھِ اِحْیَ اءٌ لِلسُّ نَّة وَاِمَاتَ ةٌ لِلْبِدْعَ ةِ وَفَ تْحٌ
لِكَثِیْرٍ مِنْ اَبْوَابِ الْخَیْرِ وَغَلْقٌ لِكَثِیْرٍ مِنْ اَبْ وَابِ الشَّ رِّ ، فَ اِنَّ النَّ اسَ یَتَكَلَّفُ وْن تَكَلُّفً ا كَثِیْ رًا
یُؤَدِّيْ اِلَى اَنْ یَكُوْنَ ذَلِكَ الصُّنْعُ مُحَرَّمًا .
“Dan tidak boleh diragukan lagi bahawa melarang (mencegah) manusia dari perbuatan bid’ah yang mungkar demi untuk menghidupkan sunnah dan mematikan (menghapuskan) bid’ah, membuka banyak pintu-pintu kebaikan dan menutup pintu pintu keburukan dan (kalau dibiarkan bid’ah berterusan) orang-orang (awam) akan
terdedah (kepada kejahatan) sehingga memaksa diri mereka melakukan perkara yang haram”.
Kenduri arwah atau lebih dikenali dewasa ini sebagai majlis tahlilan, selamatan atau yasinan, ia dilakukan juga di perkuburan terutama dihari khaul ( خ ول ). Amalan ini termasuk perbuatan yang amat dibenci, ditegah, diharamkan dan dibid’ahkan oleh Imam Syafie rahimahullah sebagaimana yang telah ditegaskan oleh beliau:

مَا یَفْعَلُھُ النَّاسُ مِنَ اْلاِجْتَمَاعِ عِنْدَ اَھْلِ الْمَیِّتِ وَصُنْعِ الطَّعَامِ مِنَ الْبِدَعِ الْمُنْكَرَةِ

“Apa yang diamalkan oleh manusia dengan berkumpul dirumah keluarga si mati dan menyediakan makanan adalah termasuk perbuatan bid’ah yang mungkar”.[2]
Di dalam kitab fikh ( حاش یة القلی وبي ) juz. 1 hlm. 353 atau di kitab ( – قلی وبى – عمی رة
حاش یتان ) juz. 1 hlm. 414 dapat dinukil ketegasan Imam ar-Ramli rahimahullah yang mana beliau berkata:
2 Lihat: اعانة الطالبین juz 2 hlm. 145.

قَالَ شَیْخُنَا الرَّمْلِى : وَمِنَ الْبِدَعِ الْمُنْكَرَةِ الْمَكْرُوْهِ فِعْلُھَا كَمَا فِى الرَّوْضَةِ مَا یَفْعَلُھُ النَّاسُ
مِمَّا یُسَمَّى الْكِفَارَةَ وَمِنْ صُنْعِ طَعَامِ للاِجْتَمَاعِ عَلَیْھِ قَبْلَ الْمَوْتِ اَوْبَعِ دَهُ وَمِ ن ال ذَّبْحِ عَلَ ى
الْقُبُوْرِ ، بَلْ كُلُّ ذَلِكَ حَرَامٌ اِنْ كَانَ مِ نْ مَ الٍ مَحْجُ وْرٍ وَلَ وْ مِ نَ التَّركَ ةِ ، اَوْ مِ نْ مَ الِ مَیِّ تٍ
عَلَیْھِ دَیْنٌ وَتَرَتَّبَ عَلَیْھِ ضَرَرٌ اَوْ نَحْوُ ذَلِكَ.
“Telah berkata Syeikh kita ar-Ramli: Antara perbuatan bid’ah yang mungkar jika dikerjakan ialah sebagaimana yang dijelaskan di dalam kitab “Ar-Raudah” iaitu mengerjakan amalan yang disebut “kaffarah” secara menghidangkan makanan agar dapat berkumpul di rumah si Mati sama sebelum atau sesudah kematian, termasuklah (bid’ah yang mungkar) penyembelihan untuk si Mati, malah yang demikian itu semuanya haram terutama jika sekiranya dari harta yang masih dipersengketakan walau sudah ditinggalkan oleh si Mati atau harta yang masih dalam hutang (belum dilunas) atau seumpamanya”.
Di dalam kitab ( الفقھ على المذاھب الاربعة ) jld.1 hlm. 539, ada dijelaskan bahawa:

وَمِنَ الْبِدَعِ الْمَكْرُوْھَ ةِ مَ ا یَفْعَ لُ الآن مِ نْ ذَبْ حِ ال ذَّبَائِحَ عِنْ دَ خُ رُوْجِ الْمَیِّ ت اَوْ عِنْ دَ الْقَبْ رِ
وَاِعْدَادِ الطَّعَامِ مِمَّنْ یَجْتَمِعُ لِتَّعْزِیَةِ .
“Termasuk bid’ah yang dibenci ialah apa yang menjadi amalan orang sekarang, iaitu menyembelih beberapa sembelihan ketika si Mati telah keluar dari rumah (telah dikebumikan). Ada yang melakukan sehingga kekuburan atau menyediakan makanan kepada sesiapa yang datang berkumpul untuk takziyah”.
Kenduri arwah pada hakikatnya lebih merupakan tradisi dan kepercayaan untuk mengirim pahala bacaan fatihah atau menghadiahkan pahala melalui pembacaan al-Quran terutamanya surah yasin, zikir dan berdoa beramai-ramai yang ditujukan kepada arwah si
Mati. Mungkin persoalan ini dianggap isu yang remeh, perkara furu’, masalah cabang atau
ranting oleh sebahagian masyarakat awam dan dilebih-lebihkan oleh kalangan mubtadi’ مبت دع ) ) “pembuat atau aktivis bid’ah” sehingga amalan ini tidak mahu dipersoalkam oleh
pengamalnya tentang haram dan tegahannya dari Imam Syafie rahimahullah dan para ulama yang bermazhab Syafie.
Pada hakikatnya, amalan mengirim atau menghadiahkan pahala bacaan seperti yang dinyatakan di atas adalah persoalan besar yang melibatkan akidah dan ibadah. Wajib diketahui oleh setiap orang yang beriman bahawa masalah akidah dan ibadah tidak boleh
dilakukan secara suka-suka (tanpa ada hujjah atau dalil dari Kitab Allah dan Sunnah RasulNya), tidak boleh berpandukan pada anggapan yang disangka baik lantaran ramainya
masyarakat yang melakukannya, kerana Allah Subhanahu wa-Ta’ala telah memberi amaran
yang tegas kepada mereka yang suka bertaqlid (meniru) perbuatan orang ramai yang tidak
ada dalil atau suruhannya dari syara sebagaimana firmanNya:

وَاِنْ تُطِ ع اَكْثَ رَ مَ ن فِ ى اْلاَرْضِ یُضِ لُّوْكَ عَ ن سَ بِیْلِ اللهِ اِنْ یَّتَّبِعُ وْن اِلاَّ الظَّ نَّ وَاِنْ ھُ مْ اِلاَّ
یَخْرُصُوْنَ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan (majoriti) orang-orang yang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkan diri kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (QS. Al-An’am, 6:116)
Begitu juga sesuatu amalan yang disangkakan ibadah sama ada yang dianggap wajib atau sunnah, maka ia tidak boleh ditentukan oleh akal atau hawa nafsu, antara amalan tersebut
ialah amalan kenduri arwah (tahlilan atau yasinan) maka lantaran ramainya orang yang mengamalkan dan adanya unsur-unsur agama dalam amalan tersebut seperti bacaan al- Quran, zikir, doa dan sebagainya, maka kerananya dengan mudah diangkat dan dikategorikan sebagai ibadah. Sedangkan kita hanya dihalalkan mengikut dan mengamalkan apa yang benar-benar telah disyariatkan oleh al-Quran dan as-Sunnah jika ia dianggap sebagai ibadah sebagaimana firman Allah Azza wa-Jalla:

ثُمَّ جَعَلْنَ اك عَلَ ى شَ رِیْعَةٍ مِ نَ اْلاَمْ رِ فَاتَّبِعْھَ ا وَلاَ تَتَّبِ عْ اَھْ وَاء الَّ ذِیْنَ لاَ یَعْلَمُ وْنَ . اَنَّھُ مْ لَ نْ
یُّغْنُوْا عَنْكَ مِنَ اللهِ شَیْئًا
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan yang wajib ditaati) dalam urusan (agamamu) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui (orang jahil). Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak diri kamu sedikitpun dari siksaan Allah”. (QS. Al-Jatsiyah, 45:18-19)
Setiap amalan yang dianggap ibadah jika hanya berpandukan kepada andaian mengikut perkiraan akal fikiran, perasaan, keinginan hawa nafsu atau ramainya orang yang melakukan tanpa dirujuk terlebih dahulu kepada al-Quran, as-Sunnah dan athar yang sahih untuk dinilai sama ada haram atau halal, sunnah atau bid’ah, maka perbuatan tersebutadalah suatu kesalahan (haram dan bid’ah) menurut syara sebagaimana yang dijelaskan oleh ayat di atas dan difatwakan oleh Imam Syafie rahimahullah. Memandangkan polemik dan persoalan kenduri arwah kerapkali ditimbulkan dan ditanyakan kepada penulis, maka ia perlu ditangani dan diselesaikan secara syarii (menurut hukum dari al-Quran dan as-Sunnah) serta fatwa para ulama Ahli Sunnah wal-Jamaah dari kalangan Salaf as-Soleh yang muktabar.
Dalam membincangkan isu ini pula, maka penulis tumpukan kepada kalangan para ulama
dari mazhab Syafie kerana ramai mereka yang bermazhab Syafie menyangka bahawa amalan kenduri arwah, tahlilan, yasinan atau amalan mengirim pahala adalah diajarkan oleh Imam Syafie dan para ulama yang berpegang dengan mazhab Syafie.
Insya-Allah, mudah-mudahan tulisan ini bukan sahaja dapat menjawab pertanyaan bagi mereka yang bertanya, malah akan sampai kepada mereka yang mempersoalkan isu ini, termasuklah mereka yang masih tersalah anggap tentang hukum sebenar kenduri arwah (tahlilan atau yasinan) menurut Ahli Sunnah wal-Jamaah.
Sumber: www.rasuldahri.com
Diupload kembali oleh : www.wahonot.wordpress.com

Perjalanan ke pulau jawa 7. Solo and yogya5


Kemaren sudah cerita mengenai perjalanan mengelilingi beberapa candi, Sekrang masih Di Jogja dan kami semua berniat langsung pulang ke Jakarta atau langsung Ke aceh. Setelah bertanya kepada mas Adam(baca jogja 2). Dia bilang kalau mau beli tiket kereta api kami harus ke utara malioboro mentok langsung ketemu Stasiun Tugu. Setelah berputar-putar kami putuskan naik becak aja. eeeh pikir jauh ternyata dekat dasar deh dudut juga hehehe. Sampe disana waaahh rame banget. Awalnya bingung lama-lama ngerti juga cara beli tiket nya dan ternyata tiket untuk besok nya sudah habiiiiiiiiiissssssssssss... ya ampun. Bagaimana bisa pulang? Aku dan kakak ku menghubungi teman-teman kami yang lain meminta keputusan. Capek nunggu makan buger dulu deh hehehe laper. lama menunggu akhirnya kami putuskan untuk naik mobil sewa saja. Lumayan bisa jalan-jalan liat keadaan pulau jawa dari Jogja ke jakarta.

Dari stasiun Tugu kita kembali ke malioboro, Keliling cari oleh-oleh buat kakak yang di Jakarta.
Tiba-tiba ada Sms dari mas Adam kalau dia mau jumpa maklum kan hari terakhir masak saudara datang di anggurin hehehehe.

Setelah semua urusan beres. Aku menunggu si mamas si penginapan. Tidak sampe setengah jam dia dah nongol n ajak aku jalan tentunya dengan izin kakak-kakak ku. Dia awalnya ngajak ketempat komputer gitu g ngerti lah apa yang dia beli. Habis dari situ kita ketempat angkringan di dekat monumen Serangan 1 maret. Disana si mamas makan duuhh lahap banget. Senang juga liat si krempeng makan bnyak. Habis makan lho lho malah aku yang di suruh bayar dasar dudut stress kurus jelek hehehehehehe maaf mas,,,becanda!!!!

Setelah makan kita jalan-jalan lagi ke alun-alun kidul selatan. Disana rame banget ada yang main sepeda berlampu n banyak lagi yang jelas rame. Yang menjadi Ikon tempat ini adalah dua batang pohon beringin yang sering di sebut masangin. Katanya sih jika kita bisa melewati pohon ini dengan mata tertutup maka apa yang kita mohon di kabul kan. Awalnya g minat tapi jadi penasaran juga habis waktu liat orang-orang yang mencoba tidak ada yang berhasil ada yang dikerjain temannya ampe jalan jauuuuuuuuuuuh dari pohon n hampir sampe ke jalan heheheheh lucu-lucu expresinya. karena penasaran akupun mencoba. dan karena aku takut jatuh kupegangi baju mamas. Setelah menutup mata pake ujung jelbab...penasaran kenapa pake ujung jelbab karena uang udah habis buat bayar parkiran jadi g cukup buat nyewa penutup mata hehehehehe pelit ya. Akhirnya ku coba juga. Awalnya sih g berhasil. aku malah menjauh dari pohon dan kucoba sekali lagi dan Alhamdulillah kali ini juga tidak berhasil hehehehehehehe ini pohon kenapa ya. Padahal jarang antara pohon cukup lebar kira-kira ada 3 ato 4 meter. Apa bener yang bisa ngelewati cuma orang yang berhasti bersih...kayaknya besok-besok sebelum mencoba pohon ini aku harus rendam dulu hatinya biar bersih.

Kutanya ama mamas yang memang orang Jogja, apa dia pernah mencoba dan dia jawab pernah kutanya lagi apa pernah berhasil dan ternyata dia juga g pernah berhasil hmmmm sama-sama ga bersih nih hati kami heheheheh.

Bosan mencoba, Aku minta pulang aja. Habis dah malam ketika berniat pulang aku melihat sederetan angkirangn yang menjual wedang ronde. Aku penasaran banget. Kuminta mamas berhenti karena aku ingin mencoba wedang ronde itu seperti apa kan dari awal cerita dah diberi tahukan kalu kami datang kesini sekalian wisata kuliner. makan harus nomber wahiddd ya kan yakan.

Dan lagi-lagi kami harus parkir. memesan yang namanya wedang ronde.
Setelah diperhatikan mirip es koteng kali ya karena air nya jernih tapi setelah dirasa mirip wedang jahe karena kayaknya emang wedang jahe cuma isi nya ada kacang, roti potong kotak-kotak terus ada kolang kaling terus ada rondenya. rondenya mirip cenil bulat. Yang jelas rasanya hangat. pas banget karena cuaca di Jogja kalau malam dingin.

Selama kami duduk menikmati wedang rondenya si pengamen g berhenti-henti datang, duuuhhh Ga dikasih kasian kalo dikasih uang menipis ya ampuunnn. Sabar sabar iklas iklasss.

Lama kita duduk, kami putuskan untuk pulang, Berhubung tukang parkirnya lagi sibuk kita langsung kabur heheheheh kabur g bayar parkiran. Habis dari tadi tiga kali berhenti tiga kali bayar parkir terus bayarnya g seribu. masak nitip motor aja ampe mahal banget. maaf ya bang parkir keuangan menipis nih.

Sampe di penginapan, Kita ngobrol, masak dipotongin kuku2nya si mamas malah molor. Dasar deh g tau malu tidur di teras orang. Aku bangunin aja sholat berjamaah dan seterusnya sterus nya kisah seterusnya di rahasiakan cukup kami saja yang tau kwkwkwkwkwkwkwk akhir nya kami berpisah dan mungkin ini pertemuan terakhir. bye mamas tetap jaga sholat n jaga kesehatan mu meskipun aku tak ada buat ngingatin. misss u my brother.