Wednesday, August 18, 2010

Perjalanan ke pulau jawa 2. Ngawi

NGAWI

Dari jam 4 Sore waktu indonesia bagian barat kereta kami bergerak dari Stasiun Senen menuju Ngawi Jawa Timur. Kami naik kereta api Bangun karta yang bisnis. Wah.. nyaman banget. Didalam kereta api ini kita tidak perlu berdesak-desakan seperti yang sering kami lihat di televisi tapi tanpa melihat televisi pun kami pernah mengalami naik kereta api kelas ekonomi di medan menuju ke siantar. Berdesak-desakan dengan begitu banyak manusia. Mulai dari yang penumpang sampai pedagangpun ada didalam nya. Dan kami tidak mendapati kepadatan itu di kereta api ini. Jadi bisa nyaman dan tidur dengan nyenyak. Apalagi perjalanan ke ngawi membutuhkan waktu yang lama hingga 14 jam benar-benar tidak kebayang kan kalau kami harus berdesak-desakkan selama 14 jam jika naik kereta api kelas Ekonomi.

Tapi jika kita bisa ber andai-andai pasti semua berharap kereta api bisa senyaman ini walaupun kelas Ekonomi. Tapi kapan ya itu terwujud? waallahu alam.

Sesaat kami mulai bergerak untuk meninggalkan Jakarta. Tiba-tiba saja hujan mengguyur jakarta. mulai lah kami bertiga(kakak2ku dan aku) berpikir narsis. Kami semua berpikir kalau Jakarta sedih karena kami tinggalkan heheheeh. Ada-ada saja yang kami pikirkan.
Hari mulai menjelang malam, tiba-tiba kami menerima telpon yang serentak dari keluarga di Aceh. Awal nya sih heran, Apalagi Suami kakakku yang jarang nelpon jadi ikut nelpon juga. ternyata mereka semua baru saja menyaksikan berita di televisi ada Kereta api terguling. Setelah kami jelaskan bahwa kami baik-baik saja barulah semua keluarga di aceh tenang. Karena bukan kereta api yang kami naiki yang tebalik.

Akhir nya kami melanjutkan perjalanan dengan tenang. dan malam mulai larut dan kesunyian mulai terasa. Hingga ada pengumuman bahwa kami hampir sampai di Stasiun peron Ngawi. Kami bertiga mulai bersiap-siap. Apalagi kakak ku yang paling besar yang punya kisah di pesawat terbang(baca: perjalanan kepulau jawa 1.jakarta) dia sangat bersemangat sebelum saat nya berhenti dia sudah berdiri di depan pintu beserta barang-barang nya. Kami biarkan saja dia duduk karena tidak ada sedikitpun tanda-tanda bahwa kereta api akan berhenti. Hingga kereta api benar-benar berhenti di Stasiun Peron tepat jam 4.30 pagi. Kami turun dan menunggu beberapa saat hingga abang ipar ku menjemput kami. Tidak sampai 20 menit kami sudah sampai di rumah kakak ku. Dia menyambut kami semua dengan hangat. Dia bercerita bagaimana tidak sabar nya dia saat kami berniat datang. Dia bahkan tidak tidur semalaman kareta takut telat untuk menjemput kami. Senang rasanya, datang dari perjalanan jauh di sambut dengan hangat pula oleh yang punya rumah. Istirahat sejenak, dan petualangan di Ngawipun di mulai.

Pagi pertama di Ngawi.
Pertama datang ke Ngawi, kakak ku mengajak kami keliling kota ngawi. Dia mengajak kami kerumah mertua nya. Sesampai disana, kami merasakan jawa asli pertama. Mulai dari rumah sederhana yang nyaman hingga orang-orang. Sesampai kami disana kami di ajak ketmbak ikan lele yang ada bagian belakang rumah. Ikan nya banyak sekali tapi yang tidak enak bau tambak nya yang menyengat tapi itu bukan hal yang penting. Setelah kami bersantai dan beramah tamah. Kami mulai berjalan pulang dan mengelilingi Kota Ngawi.






Dan menyempatkan Sholat di masjid raya Ngawi.

Satu hal yang sangat mengejutkan adalah Ini kota dan tatanan kota yang luar biasa besar tapi sepi. Sulit di bayangkan jika kota sebesar ini sepi jika kita bandingkan dengan jakarta.

Andai saja aku besar dan punya kekuasaan, aku raup orang-orang di Jakarta aku pindahkan kesini. Sangat disayangkan jika pembangunan nya hanya dinikmati oleh sedikit orang. Seharusnya pemerintah pusat harus memperhatikan ini. Kenapa semua berpusat diJakarta sedangkan ada kota yang sebesar Ngawi yang bisa dijadikan tempat menampung setengah penduduk Indonesia yang bertumpuk-tumpuk Di jakarta.

Dan satu lagi, Ngawi itu bagi ku dan kakak-kakakku yang dari aceh sangat panas. Kenapa ya? Tapi setelah di lihat kesekeliling kami jangan kan Gunung, Sungaipun susah di cari. Lebih parah lagi, saat pagi air yang di jadikan air untuk mandi dan memasak menjadi hitam. Salah satu kakak ku berkata ini karena lumpur lapindo. Ada-ada saja dia.

Tapi, Saat kami berjalan naik motor keliling ngawi. kami salut karena pemerintahan kotanya membuat atau mengatur kotanya mejadi begitu nyaman bagi siapa saja pengguna jalan.

Saat berjalan-jalan sore, Aku dan kakak ku membeli ketan intip yang bnyak di jual di alun-alun kota. Penasaran sih karena tidak ada di kota kami apalagi namanya lucu dan salah satu alasan kami ke pulau jawa mau wisata kuliner juga. Setelah dimakan rasanya enak dan kami lihat cara pembuatnnya juga mudah. Kami bahkan berniat untuk mencobanya dkampung jika pulang nanti.
Sesampai dirumah, keponakan ku menanggkap ikan lele jumbo disamping rumah. Setelah dibersihkan, aku mulai menggorengnya.
Rasanya enak dan tidak ada bau lumpur nya. Gurih banget sampe nambuh berkali-kali. ini suka atao lapar ya hehehehehehehe.
Keesokan hari nya, habis sudah masa kami di Ngawi dan kami harus ke Jogja. Sebelum kejogja kakak ku mengajak Kami ke Solo dulu. Aduh enak nya jalan.

Bye bye Ngawi.................Solo kami kesitu ya....

1 comment: