JAKARTA OOOHHH JAKARTA
Sudah lama sekali tidak menulis di blog. kali ini aku akan menceritakan pengalaman ku selama beberapa minggu di pulau jawa. Sebenarnya kepergian ku ini selain untuk menghabiskan masa liburan semester juga berniat menghadiri 1 Abad Muktamar Muhamadiyah di Yogyakarta tapi berhubung kita eeeh maksud nya aku dan kakak-kakakku belum pernah ke jakarta jadi kita sekalian singgah di jakarta dulu. baiklah kita mulai cerita nya.
Berawal keberangkatan ku ke jakarta, tanggal 26 Juni 2010 menggunakan maskapai penerbangan Lion Air jam 11 siang. Saat kami lepas landas menuju bandara soekarna - Hatta ada hala yang membuat kami semua heran sekaligus lucu karena salah satu kakak ku menetes kan air mata. Aku dan kakak ku yang satu lagi merasa kaget dan mulai menertawakan dia. Kami merasa dia terharu karena udah 54 tahun baru satu kali naik pesawat tapi dia menyangkal dia mengatakan kalau dia merasa kecil sekali ketika melihat kebawah dan merasa ALLAH S.W.T sangat luar biasa dan kita hanya manusia yang tak punya apa-apa bila di bandingkan dengan kebesarannya. Sebenarnya penyangkalannya benar tapi kami masih tidak berhenti menertawakannya.Selama 2jam perjalanan eeh siapa yang mau jalan dari medan ke jakarta heheheheh selama 2 jam penerbangan banyak hal yang kami bicarakan dan tidak henti-henti nya kami menertawakan banyak hal. Hingga terdengar peringatan dari pramugari kalau kami akan mendarat dibandara Internasiaonal soekarna-hatta. Kakakku yang tadi meneteskan air mata tidak habis-habis nya membuat kami tertawa terbahak-bahak saat menuruni anak tangga tiba-tiba saja celana nya kedodoran sampai mata kaki tidak ada perintah dari siapapun kami serentak ketawa antara malu dan lucu. Syukur nya kakak ku menggunakan 2 celana panjang. Selangkah kami di jakarta sudah dapat pengalaman yang lucu bagaimana dengan 2 minggu kedepan ya. Moga lebih menyenangkan.
Perjalanan dari bandara awalnya sangat lancar apa lagi saat kami melintasi jalan tol dan melihat sederetan gedung tinggi yang hanya bisa kami lihat di Tv sekarang ada didepan mata. tapi itu tak berlangsung lama Setibanya kami dikeramaian mulai terasa asli jakarta yang sering di beritakan. macet. Tiap kendaraan berebut untuk lewat dari kendaraan umum sampai pribadi, sembraut. Aneh rasanya kota sebesar ini jalan aja sampai berebut bagaimana dengan jatah makan ya. Kalau di pikir lagi tak selayaknya sebuah kota besar apa lagi ibu kota negara memiliki keadaan yang berantakan seperti yang aku lihat karena yang datang ke jakarta bukan hanya untuk mencari uang tapi sebagian masyarakat kita juga menjadikan jakarta sebagai tempat berlibur alangkah tidak nyaman nya jika kita atau kami yang niat berlibur ke Jakarta di suguhi ketidaknyamanan seperti yang saat itu kami alami. Akhir nya setelah menempuh perjalanan yang panjang sampai juga kami dirumah saudara, tepatnya di jakarta timur...duuuuuuuuhhh lega nya bisa nyampe rumah juga setelah melalui kemacetan panjang.
Malam pertama di Jakarta
Malam ini aku dan kakak2 ku dibawa jalan2 mengelilingi jakarta. Walaupun malam Jakarta tetap macet tapi tidak separah saat pertama kami disini. Pertama saudaraku membawa kami semua melihat jakarta di waktu malam. Ke mesjid istiqlal terus kami di ajak ke Monas dan pulang. Memang tidak terlalu lama tapi cukup menyenangkan bagi ku dan kakak2 yang memang tidak pernah kesini.
Keesokan harinya
Saudaraku mengajak kami Ke PRJ alias pekan raya jakarta di Kemayoran Baru jakarta Pusat. Bertepatan hari minggu jadi beneran rameeeeeeeeeee banget. Nyari tempat parkir aja susah. Jakarta ooh Jakarta. Manusia yang entah dari mana datang nya berkumpul disitu. Ini setengah dari warga ibu kota belum lagi yang diberada di tempat wisata yang lain atau yang tinggal dirumah dan sebagainya. Wah ternyata jakarta ini benar-benar rame. Aku antri di bank kecil di kampung ku aja aku dah bosan dan menggerutu bagaimana ya kalau aku disini benaran g kebayang. Biaya masuk PRJ dua puluh ribu cukup besar bagi ku yang berpenghasilan pas-pasan. Setelah Tiket masuk sudah dibeli saatnya melihat seperti apa PRJ itu. awal masuk masih aman. masuk lagi mulai ramai terus masuk lagi berdesakan........waaaaaw ini yang namanya PRJ untuk melangkah saja kita harus tabrak sana sini. Subahanallah..luar biasa ramai nya. tanpa perlu banyak berjalan keringat sudah bercucuran. kalau begini jadi ingat saat naik haji tapi bedanya disana semua orang pake baju putih disini pakaian bewarna-warni n ada yang nyaris g pake baju heheheheheh bagi sebagaian laki-laki mah ini rejeki bisa nampak body seksi tanpa bayar dekat lagi tanpa layar televisi ehheheeheheh.
Setelah kami menemukan apa yang kami cari dengan cepat kami keluar dari area PRJ ini. Hal yang kami sukai di PRJ cuma kerak telor karena kayak nya cuma itu hal yang asli yang masih banyak dijakarta. Mungkin ada hal lain yang asli dari betawi atau jakarta tapi selama aku dijakarta cuma kerak telor yang kutemui. Setelah keluar dari situ huuuuhhh bisa bernafas lega karena kayaknya kalau didalam udara saja berbagi karena saking ramai nya.
Setelah dari PRJ Kami putus kan untuk pulang kerumah karena kaki sudah sangat pegal dan dada juga sesak karena terlalu ramai.
Seperti ini kah kota yang menjadi salah satu ikon kota yang menarik di indonesia yang di banggakan ke luar negeri. jangan kan untuk masyarakat luar bagi masyarkat indonesia khusus nya warga jakarta keadaan ini sangat menyulitkan. Jalanan penuh di setiap tempat bahkan di gang-gang kecil. Untuk pergi dari satu tempat ke tempat yang lain dengan jarak yang dekat kita membutuhkan waktu yang lama.
Hari selanjutnya..
Hari senin nya kami berniat ke tanah abang yang terkenal sebagai pusat grosir terbesar se asia tenggara. Perjalanan yang cukup panjang dari pondok kelapa ke tanah abang. Sesampai disana waaaaaaaaaww luar biasa tidak jauh berbeda dengan PRJ ramai nya. Kapan sih Jakarta bisa sepi. Setelah lama berkeliling dan sekalian belanja kami memutuskan untuk pulang dan kembali lagi terjadi macet dan macet lagi. kami pulang dari tanah abang samapai dirumah sudah masuk magrib. benar- benar deh paraaaaaahh nya ibu kota negaraku tercinta.
Hari tuh pergi.
Hari selasa kami semua dirumah untuk istirahat kami karena kami berniat untuk melakukan perjalanan ke timur jawa yaitu daerah Ngawi. Kami berniat untuk melakukan perjalanan ini dengan menggunakan kereta api. Di Ngawi kami hendak menemui kakak yang pindah karena mengikuti suami nya yang bekerja sebagai polisi. Tepat pukul 4 kami berangkat ke Ngawi menggunakan kereta Bangun Karta kelas bisnis. Nyaman juga. Saat Kereta api mulai berjalan meninggalkan jakarta terlihat lah oleh ku keadaan jakarta yang sebenarnya. Di belakang gedung-gedung tinggi yang sering di banggakan terdapat sederetan rumah-rumah kumuh yang tidak layak pakai dan sejumblah tempat-tempat sampah yang banyak di setiap sudut. Ini kah wajah Ibu kota yang sebenarnya. Padahal ini tidak pantas ada karena ada banyak wakil rakyat yang tinggal di kota ini bahkan seorang presiden pun tinggal disini. Apa mereka yang memiliki kekuasaan tidak pernah mengalami macet? Hingga mereka tidak berusaha mencari jalan keluar bagi kota ini. Wallahualam bi sawab..Ngawi tunggulah kami datang......................hmmmmmmmmmmzzzzzzzz...zzzzzzzz..zzzzzzzz
jakarta ya begitulah sy penduduk jakarta jg pusing lihatnya
ReplyDelete